Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Maskapai penerbangan PT Indonesia AirAsia menyatakan, saat ini sebagian pesawatnya melakukan perawatan (maintenance) di negeri Jiran Malaysia. Namun, ada sebagian lagi yang dirawat di Indonesia.
Audrey Progastama Petriny, Manajer Komunikasi AirAsia menjelaskan, perawatan pesawat dilakukan di Sepang Aircraft Engineering (SAE) Malaysia dan juga di di PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF AeroAsia).
Alasan melakukan perawatan di luar negeri karena kapasitas hanggar perawatan di GMF AeroAsia di Indonesia tidak tersedia. Sayangnya, Aundrey enggan menjelaskan detail berapa pesawat yang dirawat di GMF dan SAE tersebut.
"Tidak ada pembagian (perawatan pesawat) yang spesifik antara GMF dan SAE, bergantung pada ketersediaan slot di hanggar," ujar Audrey kepada KONTAN, Rabu (1/5). Dia bilang perawatan di GMF sudah dilakukan lebih awal sejak 2007 lalu, sedangkan perawatan di SAE baru dimulai sejak tahun 2010.
Audrey menjelaskan, perawatan yang dilakukan di GMF dan SAE untuk jenis perawatan C-Check atau perawatan pesawat yang dilakukan setiap menempuh 7.500 jam terbang. "Sementara daily check, weekly check hingga E-Check kami lakukan sendiri," jelasnya.
Dia pun enggan menjelaskan mengenai anggaran perawatan pesawat tiap tahunnya. Sebelumnya, Setijo Awibowo, Executive Vice President (EVP) Corporate Strategy & Development GMF AeroAsia mengatakan, saat ini perusahaannya hanya melayani 30% pangsa pasar perawatan pesawat berupa (MRO/Maintenance, Repair, Overhaul) di Indonesia. Sisa pangsa pasar lainnya diambil oleh perusahaan asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News