kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga ayam broiler mulai menanjak, peternak mulai sumringah


Kamis, 05 November 2020 / 13:29 WIB
Harga ayam broiler mulai menanjak, peternak mulai sumringah
ILUSTRASI. Harga ayam broiler mulai menanjak, peternak mulai sumringah.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Selain itu, ia menilai populasi GPS dan PS perlu dikurangi karena populasi yang ada di Indonesia masih lebih 20%. Untuk itu, jika bulan Desember ini tidak dilakukan afkir dini lagi, akibatnya harga Januari dan seterusnya akan hancur lagi di bawah Rp 14 ribu.

"Jika data GPS dan PS serta berita acara dan realisasi surat edaran bisa terbuka, maka peternak dan organisasi bisa membantu pemerintah untuk menindak pelaku-pelaku breeder yang bandel. Kami bisa ikut mengawal tentang jalannya SE. Mengingat jumlah doc sampai akhir 2021 masih lebih, jadi jika lepas kontrol dari pemerintahan akan semakin hancur tahun 2021," tandasnya.

Ekonom INDEF Enny Sri Hartati mengapresiasi terbitnya 3 surat edaran di usia masa jabatan dirjen baru yang tergolong masih seumur jagung. Artinya, langkah tersebut adalah terobosan cemerlang. Kendati begitu, dia juga menyampaikan sejumlah usul.

Baca Juga: Hingga akhir tahun, RBMS memprediksi alami kerugian Rp 40 miliar

"Regulator itu harus menjaga rantai nilai ini terjadi transparansi. Jadi kebijakan itu harus transparan. Misalnya kalau memang over suplai ya cut. Tinggal law enforcement saja," tegasnya.

Selain itu, dia juga memandang perlu adanya wadah informasi yang sifatnya selalu update. Dengan begitu, data-data bisa disa diakses banyak pihak.

"Dan sumbernya kan bisa dari para peternak di semua level kan bisa. Misalnya Dirjen PHK buka portal informasi real-time. Jadi kalau ada perubahan ketahuan, enggak numpuk, segera tahu kalau over suplai, dan kebijakan pemotongan supply bisa diambil" ucapnya.

Enny menambahkan, bergeliatnya kembali industri perunggasan akan berkontribusi langsung terhadap pemulihan ekonomi dampak pandemi.

Menurutnya, industri perunggasan mampu menampung tenaga kerja cukup besar, dengan naiknya harga ayam ditingkat peternak akan meminimalisir terjadinya PHK.

"Hal ini sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus dapat menyediakan sumber protein dengan harga kompetitif guna meningkatkan imunitas masyarakat ditengah pandemi," ucapnya.

Selanjutnya: Charoen Pokhand (CPIN) kantongi laba bersih Rp 2,28 triliun pada Kuartal III-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×