Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski membukukan pertumbuhan penjualan, pada tahun 2017 PT Saranacentral Bajatama Tbk mencatat kerugian. Kenaikan harga bahan baku menjadi pemicu kerugian ini.
Handjaja Susanto, Direktur Utama PT Saranacentral Bajatama Tbk menjelaskan kinerja selama 2017 menurun karena China, sebagai produsen utama baja dunia mengurangi suplai baja jenis CRC. "Harga bahan baku jadi meningkat 30%," ujarnya dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (28/6).
Menilik laporan keuangan perusahaan, bottom line perusahaan mencatatkan rugi sebesar Rp 24,28 miliar. Sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan mencatatkan laba Rp 34,87 miliar.
Untuk penjualan sebenarnya emiten dengan kode saham BAJA catatkan kenaikan yang cukup baik. Penjualan BAJA tumbuh 24,5% menjadi Rp 1,21 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 978,84 miliar.
Oleh sebab itu, tahun 2018, BAJA akan melakukan efisiensi terhadap produksi, improve lini produksi baja lapis aluminimum seng (BJLAS) yang memiliki margin profit yang lebih baik, tekan harga bahan baku. "Tahun 2018, kami optimistis karena perekonomian di Indonesia juga naik 5,07%," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News