kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga batubara acuan kembali naik


Senin, 04 Juni 2018 / 17:18 WIB
Harga batubara acuan kembali naik
ILUSTRASI. Kapal tongkang pengangkut batubara


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Batubara Acuan (HBA) pada akhir semester I-2018 ini kembali meningkat setelah sempat turun dalam dua bulan berturut-turut.

Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), HBA Juni 2018 ditetapkan US$ 96,61 per ton. Artinya, harga ini naik 7,9% dari HBA Mei 2018 yang berada di level US$ 86,53 per ton.

Dengan begitu, kenaikan tersebut kembali menegaskan HBA masih dalam tren yang positif. Dalam enam bulan pertama tahun ini, rata-rata HBA tercatat US$ 96,5 per ton.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan kenaikan HBA utamanya didasari atas kebijakan China yang membatasi produksi batubaranya. Selain pengaruh China, kenaikan HBA juga bisa jadi dipicu sentimen kenaikan harga minyak dunia.

"HBA kembali naik menjadi US$ 96,61 per ton. Alasannya karena harga minyak dunia naik dan China membatasi produksi," tutur Agung kepada Kontan.co.id, Senin (4/6).

Asal tahu saja, HBA dibentuk dari empat indeks internasional. Keempat indeks penyusun tersebut adalah Indonesia Coal Index (ICI), New Castle Global Coal (GC), New Castle Export Index (NEX), dan Platts59 dengan masing-masing indeks memiliki bobot 25%.

Direktur Eksekutif Asosiasi Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia bilang, kenaikan HBA memang lebih banyak dipicu oleh faktor kebijakan pemerintah China yang membatasi produksi domestik mereka. "Sehingga mendorong menguatnya harga komoditas," terangnya kepada Kontan.co.id Senin (4/6).

Kebijakan China menahan produksi, kata Hendra akan dilakukan jangka panjang, pasca adanya pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT). Dengan kebijakan itu, HBA akan terus menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×