kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara mendaki, Mitrabara Adiperdana (MBAP) masih kaji opsi revisi RKAB


Senin, 24 Mei 2021 / 16:44 WIB
Harga batubara mendaki, Mitrabara Adiperdana (MBAP) masih kaji opsi revisi RKAB
ILUSTRASI. Pertambangan batubara PT Mitrabara Adiperdana Tbk.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara sedang panas. Pada Jumat (21/5) lalu, harga batubara ICE Newcastle kembali menyentuh rekor tertinggi tahun ini, yaitu di posisi US$ 104,7 per ton.

Meski begitu, tren pergerakan harga batubara yang cenderung terus mendaki nampaknya tidak lantas membuat PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) terburu-buru mengungkit target produksi. 

Direktur Keuangan MBAP, Eric Rahardja mengatakan, MBAP masih akan melakukan pembicaraan internal dan melihat perkembangan kondisi di semester pertama sebelum memutuskan untuk merubah target.

Baca Juga: Pendapatan Pelita Samudera (PSSI) tumbuh 6% pada kuartal pertama tahun ini

“Kita juga harus melihat perkembangan sampai akhir semester I ini seperti apa, kinerja kita sampai akhir semester I ini apakah tetap baik dan juga kondisi harga ke depan, jadi manajemen Mitrabara tetap akan berhati-hati sebelum melakukan revisi formal RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) 2021,” tutur Eric dalam paparan publik yang disiarkan virtual, Senin (24/5).

Dalam RKAB eksisting, MBAP menargetkan produksi batubara sekitar 3,5 juta ton, sedikit lebih rendah dibanding realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 4,01 juta ton. Pada sepanjang kuartal I 2021 lalu, MBAP telah mencatatkan produksi 1,10 juta ton batubara serta penjualan 1,20 juta ton batubara. 

Sebagian besar penjualan didominasi oleh penjualan ke Korea Selatan dengan porsi 53% dari total penjualan. Sisanya berasal dari penjualan ke China 36% Filipina 3%, New Zealand 3%, dan pasar domestik 5%. 

Dari penjualan tersebut, MBAP mengantongi pendapatan US$ 64,35 juta di kuartal I 2021, turun 5,08% dibanding realisasi pendapatan kuartal I 2020 yang mencapai US$ 67,80 juta. 

Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih MBAP tercatat sebesar US$ 14,61 juta, susut 1,96% dari realisasi laba bersih MBAP di kuartal I 2020 yang sebesar US$ 14,90 juta.

Baca Juga: Simak strategi Transcoal Pacific (TCPI) untuk genjot kinerja di 2021

Dus, kalau dihitung, margin laba bersih atawa net profit margin MBAP di kuartal I 2021 mencapai 22,70%, lebih tinggi dibanding margin laba bersih MBAP di kuartal I 2020 yang sebesar 21,98%.

Erick berujar, MBAP masih akan memacu penjualan dengan komposisi pasar yang beragam, tidak mengandalkan satu target pasar tertentu. “Pangsa pasar kita di 2021 ini tetap mixed tetap dari China ada, dari Korea Selatan ada, domestik juga ada,” kata Erick.

Selanjutnya: Penjualan alat berat United Tractors (UNTR) tumbuh 26,77% per April 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×