kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Harga batubara tertekan, begini strategi Indika Energy (INDY)


Rabu, 08 April 2020 / 17:53 WIB
Harga batubara tertekan, begini strategi Indika Energy (INDY)
ILUSTRASI. PT Indika Energy Tbk (INDY)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat merangkak naik dalam dua bulan terakhir, Harga Batubara Acuan (HBA) mulai merosot terimbas pandemi Corona. HBA HBA April 2020 dipatok di angka US$ 65,77 per ton atau turun US$ 1,31 dibanding bulan sebelumnya.

Pandemi Corona menambah tekanan pada bisnis batubara yang telah mengalami tren pelemahan harga sejak tahun lalu. Sejumlah emiten pun atur strategi untuk memitigasi dampak pandemi, tak terkecuali bagi PT Indika Energy Tbk (INDY).

Baca Juga: Jurus Indika Energy (INDY) Menangkal Efek Virus Corona (Covid-19)

Head of Corporate Communication Leonardus Herwindo mengungkapkan, pandemi corona yang mendunia berimbas pada penerapan lockdownn di sejumlah negara tujuan ekspor utama batubara.

Selain itu, katanya, penurunan harga batubara juga diakibatkan oleh sentimen dari tekanan pada harga komoditas energi lainnya, khususnya harga minyak dunia yang turun cukup tajam dalam dua bulan terakhir.

"Kondisi pasar saat ini berbeda dengan triwulan tahun 2019, dimana HBA rata-rata jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu," kata Leonardus kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).

Baca Juga: Melirik rencana bisnis Indika Energy (INDY) di tengah pandemi virus corona

Menurutnya, tekanan saat ini bisa jadi akan bertahan seiring dengan penyebaran virus Corona yang masih menjalar di sejumlah negara.

"Hal ini bisa dikatakan baru kondisi awal mengingat penyebaran virus corona di luar China baru meningkat di awal Maret," sambungnya.



TERBARU

[X]
×