kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Mengerek Harga Tiket Hingga 35%


Minggu, 04 September 2022 / 14:44 WIB
Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Mengerek Harga Tiket Hingga 35%
ILUSTRASI. Perusahaan otobus (PO) akan menyesuaikan tarif bus penumpang sebagai imbas kenaikan harga BBM. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) memastikan para perusahaan otobus (PO) akan menyesuaikan tarif bus penumpang sebagai imbas kenaikan harga BBM subsidi dan nonsubsidi pada Sabtu (3/9) lalu.

Ketua IPOMI Kurnia Lesani Adnan mengatakan, para pelaku usaha bus mau tidak mau harus menyesuaikan harga tiket bus mengingat BBM menjadi salah satu komponen terbesar dalam biaya operasional kendaran tersebut. Adapun penyesuaian harga tiket bus berkisar antara 25% sampai 35% bergantung pada daerah dan jarak perjalanannya.

"Perlu diketahui juga, selama lima bulan terakhir sudah terjadi inflasi pada harga suku cadang, ditambah lagi ada kenaikan PPN. Kenaikan harga komponen penunjang operasional bus diyakini juga bakal terjadi setelah kenaikan harga BBM," ungkap dia, Minggu (4/9).

Baca Juga: Harga BBM Naik, Organda Minta Pedoman Penyesuaian Tarif Angkutan

Dia juga mengaku, dalam beberapa bulan terakhir, pengusaha bus kesulitan mencari ban, khususnya ban tubless. Ban jenis ini masih harus diimpor dari luar negeri. Alhasil, ini menjadi tantangan lainnya bagi pengusaha bus di samping kenaikan harga BBM.

IPOMI pun menilai, masalah penyaluran BBM bersubsidi masih bisa terjadi selama pemerintah tidak tegas dalam menentukan dan mengawasi pihak mana saja yang berhak mengkonsumsi BBM tersebut.

"Adanya pembatasan pembelian BBM subsidi per hari terhadap pelaku usaha transportasi umum adalah sebuah kekeliruan. Operasional kami sangat terhambat sejak pembatasan pembelian BBM diberlakukan," terang dia.

Sebagai informasi, beberapa perusahaan otobus telah melakukan penyesuaian harga tiket. PO Murni Jaya misalnya, dikutip dari akun Instagram Murni Jaya Lovers, perusahaan ini menaikkan harga tiketnya berkisar Rp 16.000 sampai Rp 20.000. Sebagai contoh, untuk rute Jakarta – Wonosobo, harga tiket bus Murni Jaya naik dari Rp 130.000 menjadi Rp 146.000.

Kemudian, harga tiket Murni Jaya dengan tipe bus Double Decker rute Bogor – Jakarta – Yogyakarta juga naik. Untuk deck atas harganya naik dari Rp 210.000 menjadi Rp 230.000, sedangkan deck bawah naik dari Rp 260.000 menjadi Rp 280.000.

Baca Juga: Harga Tiket Bus Melonjak Imbas Kenaikan Harga BBM

PO Sinar Jaya juga menaikkan harga tiket untuk bus tipe AC Bisnis sebesar Rp 10.000, AC Ekecutive sebesar Rp 20.000, Executive Legrest sebesar Rp 30.000, Suites Class sebesar Rp 35.000, dan Double Decker sebesar Rp 35.000. Kenaikan tersebut berlaku untuk rute dari Jabodetabek menuju kota-kota seperti Kuningan, Tegal, Brebes, Pemalang, Semarang, Wonosobo, Solo, Wonogiri, Malang, Surabaya, Sumenep, dan lain-lain.

Baik Murni Jaya maupun Sinar Jaya sama-sama mulai memberlakukan tarif terbaru tersebut pada 4 September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×