kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Harga Beras Diproyeksi Masih Akan Tinggi, NFA: GKP Rata-Rata Nasional di Atas HAP


Senin, 23 Oktober 2023 / 13:11 WIB
Harga Beras Diproyeksi Masih Akan Tinggi, NFA: GKP Rata-Rata Nasional di Atas HAP
ILUSTRASI. GKP: Petani menjemur gabah di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). Kementerian Pertanian menetapkan target produksi padi tahun ini sebanyak 54,70 juta ton gabah kering giling (GKG). Target ini naik tipis dari produksi 2020 sebesar 54,53 juta ton GKG. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa menyampaikan, harga gabah kering panen (GKP) rata-rata nasional mencapai Rp 6.700 per kilogram di tingkat petani. Dimana harga acuan pembelian di tingkat produsen ialah Rp 5.000 per kilogram.

Kenaikan harga gabah tentunya merupakan kondisi yang baik bagi petani. Namun, kenaikan tersebut juga  berdampak pada harga ditingkat konsumen.

Dengan kondisi tersebut, Astawa mengatakan otomatis harga gabah kering giling (GKG) rata-rata nasional menjadi Rp 7.600 per kilogram di produsen.

"Kalau GKP Rp 6.700, GKG bisa sampai Rp 8.000. Kemudian pada saat menjadi beras di penggilingan relatif antara Rp 12.500 sampai Rp 13.000. Jadi harga beras masih akan relatif tinggi," kata Astawa dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (23/10).

Baca Juga: Pemerintah Izinkan Penggiling Padi Jual Beras Bulog, Ini Alasannya

Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional per 21 Oktober 2023, pada tingkat konsumen harga beras premium naik 8,17% di atas harga eceran tertinggi atau rata-rata nasional Rp 15.037 per kilogram.

Kemudian harga beras medium rata-rata nasional naik 21,6% dari harga eceran tertinggi atau Rp 13.294 per kilogram.

Ia menjelaskan, berdasarkan zona hampir semua jenis beras mengalami kenaikan di atas HET. Di antaranya, beras medium zona III diatas HET 27,19% dan beras medium zona I di atas HET 18,52%. Kemudian beras Premium zona III 15,98% serta beras premium zona II juga 18% di atas HET.

"Artinya semua beras baik jenis beras medium ataupun premium di atas HET rata-rata hampir diatas 15%," kata Astawa.

Kenaikan harga pangan juga terjadi pada jagung di tingkat peternak. Dimana saat ini kenaikan rata-rata nasional harga jagung mencapai 47,38% dari harga acuan pembelian (HAP).

"Jadi ditingkat konsumen jagung atas HAP hampir 47,3%," imbuhnya.

Baca Juga: Harga Gabah Petani Naik, Jokowi Minta Stabilisasi Pasokan

Adapun dengan kenaikan harga jagung ditingkat peternak tersebut, Ia menjelaskan juga akan berdampak pada harga telur dan daging ayam di sisi hilir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×