kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.424   23,00   0,14%
  • IDX 7.918   63,97   0,81%
  • KOMPAS100 1.109   7,72   0,70%
  • LQ45 809   4,25   0,53%
  • ISSI 270   2,53   0,95%
  • IDX30 420   2,60   0,62%
  • IDXHIDIV20 487   2,68   0,55%
  • IDX80 122   0,83   0,68%
  • IDXV30 133   0,38   0,28%
  • IDXQ30 136   1,07   0,80%

Harga Beras Khusus Naik Tinggi, Bapanas Bakal Evaluasi Harga


Senin, 15 September 2025 / 12:44 WIB
Harga Beras Khusus Naik Tinggi, Bapanas Bakal Evaluasi Harga
ILUSTRASI. Bapanas meminta kepada produsen agar beras premium tidak seluruhnya di transfer ke beras khusus. . KONTAN/Cheppy A. Muchlis/27/08/2025


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyoroti kenaikan harga beras khusus di ritel modern. 

Merespon hal ini Kepala (Babanas) Arief Prasetyo Adi memastikan akan ada pembahasan struktur harga produksi untuk beras khusus. 

"Biaya produksi beras khusus, tolong tidak terlalu tinggi. Ini perlu kita bicarakan dan sama-sama dibedah cost structure-nya, seperti beras reguler. Jadi nanti supaya harga wajar di produsen dan juga di ritel," kata Arief dalam keterangan resminya, Senin(15/9). 

Selain itu, Airef juga meminta agar produsen kembali membanjiri beras premium ke pasar modern. Bapanas juga meminta kepada produsen agar beras premium tidak seluruhnya di transfer ke beras khusus. 

Baca Juga: Bulog Siap Guyur Bantuan Pangan Beras hingga Akhir Tahun

Di sisi lain, Pemerintah terus mengguyur beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk meredam harga beras di pasar. 

"Beras SPHP saya targetkan 800 ribu ton sampai akhir tahun. Ini harus ter-deliver, karena apapun kondisinya, ritel adalah yang paling disiplin menjual beras sesuai HET ke masyarakat," sambungnya.

Bagi Arief, upaya penggempuran beras SPHP ke ritel modern ini untuk melengkapi tata niaga yang ada, karena distribusi beras SPHP sebelumnya telah disalurkan ke pasar tradisional dan kanal lainnya yang melibatkan instansi pemerintah.

Khusus pasar ritel modern, dikatakan Arief, terdapat lag atau kelambatan karena produsen beras harus menyesuaikan spesifikasi mutu dan label beras sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2023. 

Arief mencatat, per 12 September 2025, realisasi distribusi SPHP mencapai 356,6 ribu ton atau 23,78 persen dari target setahun 1,5 juta ton. Secara terperinci, Perum Bulog telah melibatkan mitra pengecer di pasar rakyat hingga 5.231 unit. Sementara mitra ritel modern di 457 unit. 

Salah satu dampak positif penyaluran beras SPHP adalan turut andil menekan harga beras medium. Merujuk Panel Harga Pangan NFA per 12 September, rerata harga beras medium kompak mulai menurun terhadap rerata harga seminggu sebelumnya. 

Per 12 September, rerata beras medium di Zona 1 berada di Rp 13.467 per kilogram (kg) atau berada 0,24 persen di bawah HET. Ini pun lebih rendah 0,33 persen dibandingkan seminggu sebelumnya yang berada di Rp 13.511 per kg. Sementara Zona 2 di Rp 14.090 per kg yang menurun 0,37 persen dari seminggu sebelumnya di Rp 14.142 per kg. 

Baca Juga: Bantuan Pangan Beras Diperpanjang 4 Bulan, Sasar 18,2 Juta Penerima

Dilihat dari jumlah kabupaten/kota, sejak pemberlakuan HET terbaru beras medium, jumlah daerah yang memiliki rerata harga beras medium di bawah HET mengalami penambahan signifikan.

Terbaru, di minggu kedua September ini total terdapat 258 daerah yang mengalami penurunan harga. Ini bertambah sebanyak 91 daerah dibandingkan minggu ketiga Agustus lalu yang saat itu tercatat 167 daerah saja. 

"Pada saat bersamaan, untuk saluran beras SPHP juga sedang dipersiapkan pasar terbesar untuk Beras SPHP ke depannya, yaitu melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih," lanjutnya. 

Selanjutnya: Menkeu Purbaya Proyeksi Ekonomi Indonesia Kuartal III-2025 Melambat

Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Stabil Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×