Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog kembali melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di pasar. Operasi ini dilakukan karena panen raya telah selesai dan pasokan beras yang beredar di pasar mulai berkurang. Hal ini berpotensi memicu kenaikan harga yang meresahkan masyarakat.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, operasi pasar ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga di masyarakat akibat adanya kenaikan harga khususnya harga beras.
Baca Juga: Kementan didesak membangun korporasi pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan
"Harga beras mulai meningkat," ujar Budi Waseso, Selasa (24/9).
Budi mengatakan, operasi pasar yang dilakukan hari ini sebanyak 20 ton ke 20 pasar tradisional di DKI Jakarta. Operasi pasar di DKI Jakarta akan dilakukan selama tiga hari mulai hari ini sampai 26 September 2019 dengan menyiapkan 2.000 ton yang terdiri dari beras, gula dan minyak goreng.
Pria yang akrab disapa Buwas ini melanjutkan, operasi pasar akan terus dilakukan hingga akhir tahun di seluruh wilayah Indonesia.
Bulog menargetkan akan melakukan operasi pasar sebanyak 500.000 ton sepanjang tahun 2019. Hingga saat ini, realisasi pelaksanaan KPSH per tanggal 23 September 2019 sebesar 333.401 ton, dengan rata-rata realisasi per hari 1.126 ton.
Khusus DKI Jakarta, realisasi kegiatan KPSH per tanggal 23 September 2019 mencapai 42.026 ton, dengan rata-rata realisasi per hari 2.159 ton.
Baca Juga: Bulan baik dan bulan jelek untuk berinvestasi saham
Dari hasil pantauan harga beras IR-64 III di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) di tingkat grosir sebesar Rp.9.025/kg, sedangkan pantuan PIHPS untuk harga beras medium II di tingkat eceran sebesar Rp.11.550/Kg.
Hasil pencatatan harga oleh BPS menunjukkan bahwa harga beras secara umum di tingkat konsumen mulai mengalami trend kenaikan walaupun tidak signifikan.
Namun memperhatikan pola pergerakan harga beras tahunan menunjukkan trend kenaikan harga beras sampai akhir tahun, hal ini yang harus diantisipasi dari sekarang melalui kegiatan KPSH yang massive, sehingga kenaikan harga menuju akhir tahun dapat dikendalikan sedari dini.
Baca Juga: Harga emas Antam (ANTM) naik Rp 3.000 per gram
Bulog menyatakan, kenaikan rata-rata kegiatan KPSH memberikan sinyal bahwa pasar membutuhkan pasokan lebih banyak untuk meredam potensi gejolak harga beras menjelang akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News