kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Beras Mulai Turun, Ini Kata Perhepi


Senin, 01 April 2024 / 23:45 WIB
Harga Beras Mulai Turun, Ini Kata Perhepi
ILUSTRASI. Penjualan beras di PD Pasar Jaya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bustanul Arifin menyebutkan, harga beras mulai menunjukkan penurunan sejak pekan kedua bulan Maret 2024.

Seiring dengan bertambahnya suplai beras yang kemudian mampu menekan harga.

“Bahkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2024 kemarin menunjukkan bahwa neraca bulanan beras sudah surplus 1,2 juta ton,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/4).

Baca Juga: Menilik Harga Beras dari Hulu Ke Hilir, Berpotensi Turun Pasca Lebaran?

Bila mengacu data BPS, rerata harga gabah kering panen (GKP) pada Maret 2024 menurun 7,24% secara bulanan (month to month/mtm) menjadi Rp 6.736 per kilogram, dibandingkan Februari 2024 yang sebesar Rp 7.261 per kilogram.

Sementara itu, harga gabah kering giling (GKG) juga menurun 5,47% mtm menjadi Rp 8.121 per kilogram di Maret 2024, dibandingkan Februari 2024 sebesar Rp 8.591 per kilogram.

Adapun rerata harga beras di penggilingan juga terkoreksi tipis sebesar 0,87% mtm menjadi Rp 14.150 per kilogram. Melihat ini, Bustanul memproyeksikan, di bulan April 2024 dan Mei 2024 neraca bulanan beras akan kembali surplus.

“April ini neraca bulanan beras akan surplus 2,3 juta ton. Saya menduga Mei pun masih akan surplus, walau semakin kecil,” terang dia.

Berdasarkan pantauan Kontan.co.id, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Jakarta Selatan, memang sudah menurun baik beras kualitas medium maupun premium yang sebelumnya sempat melambung.

Namun para pedagang masih menjual beras di atas harga eceran tertinggi (HET).

Baca Juga: BPS Catat Harga Beras dan Gabah pada Maret 2024 Turun

Menanggapi hal ini, Bustanul menyebutkan, lebih ke faktor kombinasi atau supply-demand dan psikologi pasar.

Untuk diketahui, pemerintah mengatur HET beras berdasarkan zonasi. Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, HET beras medium senilai Rp. 10.900/kg sedangkan beras premium Rp. 13.900/kg.

Zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras medium sebesar Rp. 11.500/kg dan beras premium Rp.14.400/kg.

Lalu zona 3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp. 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp. 14.800/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×