kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga CPO terseret jatuhnya ekspor Malaysia


Kamis, 23 Maret 2017 / 18:45 WIB
Harga CPO terseret jatuhnya ekspor Malaysia


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga CPO tergelincir setelah mencatat level tertinggi dua pekan. Meski demikian, potensi kenaikan masih terbuka seiring pasokan yang diramal seret.

Mengutip Bloomberg, Kamis (23/3) pukul 17.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Juni 2017 di Malaysia Derivative Exchange turun 2% dibanding hari sebelumnya ke level RM 2771 per metrik ton. 

Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures mengatakan, tren harga CPO sebenarnya masih positif lantaran didukung oleh ketatnya pasokan. Efek badai El Nino masih terasa hingga saat ini sehingga mengganggu produksi kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia.

Puncak produksi CPO biasanya terjadi pada bulan Maret. Tetapi pelaku industri belum yakin seberapa besar kenaikan produksi bulan ini. Sebab, banyak pohon kelapa sawit yang rusak terkena dampak El Nino tahun lalu, sehingga mengurangi hasil tandan buah segar. "Sentimen dari sisi pasokan sempat mengangkat harga ke level tertinggi sejak 6 Maret. Jadi koreksi saat ini masih wajar," kata Wahyu.

Di sisi lain, angka ekspor CPO Malaysia terlihat lesu. Survei kargo Intertek Testing Services menunjukkan, ekspor CPO Malaysia periode 1-20 Maret tergerus 3% dibanding periode sama bulan sebelumnya. Sedangkan Societe Generale de Surveillance (SGS) menyebut penurunan ekspor CPO Malaysia sebesar 7,9% selama periode 1-20 Maret.

"Jika penurunan ekspor dibaca sebagai akibat dari kurangnya pasokan, maka akan positif untuk prospek CPO," lanjut Wahyu.

Laju harga minyak kedelai sebagai barang substitusi turut mendukung kenaikan CPO. Harga minyak kedelai dalam tren menguat setelah didorong naiknya permintaan dari program biofuel Amerika Serikat (AS).

Wahyu melihat penguatan harga CPO belum terpatahkan. Harga berpotensi kembali menembus level RM 2.800 per metrik ton dengan target berikutnya di RM 2.900 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×