Reporter: Asnil Bambani Amri, Bloomberg | Editor: Asnil Amri
KUALALUMPUR Minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) turun ke titik terendah dalam satu pekan terakhir akibat kekhawatiran penurunan ekspor CPO dari Malaysia.
Kontrak CPO bulan September turun 1,5% menjadi RM 3.084 (US$ 968) per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Harga kontrak hari ini terendah sejak 3 Juli di lelel harga RM 3.085.
Ekspor CPO Malaysia turun 13% menjadi 363.975 ton dalam 10 hari pertama bulan Juli dibandingkan periode yang sama di bulan Juni. Societe Generale de Surveillance memperkirakan, ekspor CPO itu turun 22% menjadi 331.978 ton pada periode yang sama.
"Ekspor Malaysia jatuh karena banyak yang membeli dari Indonesia," kata Paramalingam Subramaniam, direktur di Pelindung Bestari Sdn di Kuala Lumpur.
Kenaikan penjualan CPO dari Indonesia terjadi karena tarif bea keluar (BK) ekspor CPO turun menjadi 15% dari tarif sebelumnya 19,5%. Kondisi inilah yang membuat CPO dari Indonesia banyak didatangi pembeli.
Sementara itu, persediaan CPO Malaysia turun menjadi 1,7 juta ton pada bulan Juni, ini merupakan level terendah sejak April 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
