kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga emas di awal 2021 lesu, begini rencana kerja produsen emas tahun ini


Selasa, 20 April 2021 / 19:32 WIB
Harga emas di awal 2021 lesu, begini rencana kerja produsen emas tahun ini
ILUSTRASI. Alat berat mengangkut ore hasil pertambangan di Tambang Emas. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

Adapun dana yang akan digunakan untuk kegiatan pengeboran prospek emas di Palu sebesar US$ 23 juta. Dimana, sumber pendanaan tersebut berasal dari dana rights issue yang prosesnya tengah berjalan saat ini. Estimasinya, penambahan cadangan dari pengeboran tersebut berkisar 15 juta ton hingga 20 juta ton bijih cadangan dan sumber daya.

"Target pengeboran sebagian selesai di akhir 2021, dan sebagian akan selesai di pertengahan 2022," paparnya.

Selanjutnya, Herwin menjelaskan kalau BRMS bakal melakukan pengeboran dan pengembangan di lokasi tambang emas di Motomboto (Gorontalo, Sulawesi). Adapun dana yang digunakan untuk rencana tersebut mencapai US$ 5 juta yang sumbernya juga berasal dari dana right issue.

BRMS juga akan menyisihkan US$ 48 juta dana right issue untuk membangun pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas 4.000 ton per hari di Palu. Sebagai informasi, sat ini Palu baru memiliki satu pabrik pengolahan dengan kapasitas 500 ton bijih per hari dan sudah beroperasi sejak Februari 2020. Pembangunan pabrik dari dana right issue tersebut akan dimulai pada pertengahan 2022 dan diharapkan bisa selesai di awal 2024.

 

Selain itu, tahun ini BRMS juga menyiapkan capital expenditure atau belanja modal US$ 105 juta untuk rencana ekspansi di sepanjang 2021. Dari jumlah tersebut, rencananya sebanyak US$ 70 juta bakal digunakan untuk pembangunan pabrik bijih emas di Palu, US$ 30 juta untuk pengeboran di Poboya Palu dan US$ 5,25 juta untuk pengeboran di Motomboto, Gorontalo.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di kuartal III-2020, BRMS berhasil bukukan pendapatan US$ 4,17 juta atau naik 20,52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 3,46 juta. Alhasil, hingga September 2020 perusahaan tambang tersebut bukukan laba bersih naik 139,6% ke level US$ 1,01 juta. 

Adapun sumber kinerja positif BRMS tahun lalu didukung penjualan dari tambang emas di Palu, dimana hingga September 2020 sales revenue naik hampir 50%. 

Selanjutnya: Penyokong emiten sektor logam bergantung pada prospek kenaikan harga nikel & tembaga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×