kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Harga Gula Tinggi dan Langka, Kemendag Pastikan Stoknya Cukup


Jumat, 19 April 2024 / 18:36 WIB
Harga Gula Tinggi dan Langka, Kemendag Pastikan Stoknya Cukup
ILUSTRASI. harga gula meningkat karena pasokan langka


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) beberkan alasan tingginya harga dan langkanya gula di pasaran pada saat ini. 

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim mengatakan hal ini disebabkan lantaran sebelumnya ada isu tingginya harga gula dunia tinggi. Sehingga menyebabkan terlambatnya realisasi impor. 

"Karena kesulitan mendapatkan gula di sana (impor) dengan harga yang diperbolehkan di Indonesia, harganya kan di luar tinggi," jelas Isy pada media saat dijumpai di Kantornya, Jum'at (19/4). 

Meski demikian, Isy menegaskan bahwa stok gula saat ini masih mencukupi untuk kebutuhan hingga bulan Mei 2024. 

Berdasarkan catatannya saat ini stok gula di BUMN pangan dan swasta masih mencapai 330.000 ton. Adapun kebutuhan gula nasional per bulan tercatat sebesar 283.000 ton. 

Baca Juga: AGI: Relaksasi Harga Acuan Gula Bisa Dorong Realisasi Impor

"Artinya cukup untuk 1 bulan. Ketahanan stok itu kan 1,5 bulan hampir 2 bulan, jadi cukup lah itu stoknya," jelas Isy. 

Sebelumnya, sinyal kelangkaan gula dinyatakan oleh Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) sebelum bulan ramadan lalu. 

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengungkapkan kelangkaan disebabkan karena gula yang sudah melampaui harga acuan pemerintah (HAP). Sementara peritel terikat dengan aturan HAP Gula dan tidak boleh menjual lebih dari itu. 

"Kita kan cuma dua langkah yah, kita beli di atas harga acuan dan jual di atas harga acuan atau kita enggak mau beli karena harganya di atas harga acuan. Berarti gula kan kosong,” tuturnya. 

Sementara, melansir Data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Jumat (19/4), pukul 18.05 WIB, harga gula secara nasional memang jauh melebihi HAP yaitu Rp 18.060 per kg. Padahal, HAP terbaru yang ditetapkan oleh Bapanas hanya berkisar Rp 17.500 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×