kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.044.000   9.000   0,44%
  • USD/IDR 16.451   12,00   0,07%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Harga Jagung Tinggi, Peternak Ayam Merugi


Kamis, 04 September 2025 / 20:21 WIB
Harga Jagung Tinggi, Peternak Ayam Merugi
ILUSTRASI. Peternak ayam mengantisipasi dampak kenaikan harga jagung yang terjadi beberapa bulan terakhir ke margin usaha.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Peternak ayam mengantisipasi dampak kenaikan harga jagung yang terjadi beberapa bulan terakhir ke margin usaha. 

Menurut data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga jagung untuk peternak berada di level Rp 6.599 per kilogram (kg). Untuk diketahui, level ini sudah melewati harga acuan pembelian (HAP) yang kini berada di level Rp 5.800 per kg. 

Kenaikan harga jagung ini diantisipasi peternak ayam. Sekjen Gabungan Organisasi Peternak Ayam Indonesia (GOPAN) Sugeng Wahyudi menyebut, pabrik pakan sudah memberi sinyal kenaikan harga jika ada kenaikan harga jagung. 

“Kurang lebih 50% bahan baku pakan ayam dari jagung. Harga jagung naik pasti berdampak bagi peternak,” kata Sugeng kepada Kontan, Kamis (4/9/2025). 

Baca Juga: Harga Jagung Naik, Ini Penjelasan Petani

Jika pengusaha pakan memilih tidak menaikkan harga, Sugeng bilang, risikonya kandungan nutrien dimanipulasi. Tentunya, peternak tidak menginginkan hal tersebut. 

Sugeng menyebut, tiga hari terakhir pun sudah terjadi kenaikan harga ayam hidup dan day old chick (DOC) akibat kenaikan harga sarana produksi ternak. 

Saat ini, biaya pokok produksi ayam di ukuran 1,6 kg hingga 1,8 kg berada di kisaran Rp 20.000 per kg. Sementara itu, harga ayam hidup di kandang berada di level Rp 22.000 per kg. 

Nah dengan kondisi itu, Sugeng bilang kenaikan harga daging ayam di pasar pun tak banyak dirasakan peternak. “Memang (di pasar) terasa naik (harganya). Tetapi dari sisi peternak kenaikan ini juga diimbangi oleh kenaikan input sehingga dampak kenaikan harga di pasar itu kecil. Selama ini peternak jual ayam hidupnya merugi,” ujarnya. 

Namun, Sugeng mengaku pihaknya telah bertemu dengan pihak-pihak terkait, termasuk Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) serta para produsen DOC. 

Ia membeberkan, dari pertemuan tersebut pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Dirjen PKH telah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan jagung bagi peternak. Sugeng mengapresiasi langkah ini, meski pihaknya tetap mengantisipasi kenaikan harga jagung secara jangka panjang. 

Baca Juga: Bakal Serap 1 Juta Ton pada 2025, Bulog Siap Beli Jagung Petani Rp 5.500/kg

Selanjutnya: Bapanas Pastikan Harga Beras SPHP Tetap Lebih Murah dari HET Beras Medium

Menarik Dibaca: BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Besok (5/9) Hujan Amat Lebat di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×