kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga jual benih Syngenta tambah tinggi


Selasa, 20 Agustus 2013 / 08:06 WIB
Harga jual benih Syngenta tambah tinggi
ILUSTRASI. Seorang anak calon konsumen melihat maket rumah? yang dipamerkan di sebuah pusat perbelanjaan di Depok, Jawa Barat, Rabu (23/3/2022). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Perusahaan agribisnis multinasional, PT Syngenta Indonesia telah menaikan harga jual benih sebesar 2% mulai bulan Juli 2013. Lim Jung Lee, Presiden Direktur PT Sygenta Indonesia mengatakan ada beberapa alasan yang melatarbelakangi kenaikan tersebut.


Beberapa diantaranya adalah kenaikan inflansi, depresiasi nilai rupiah terhadap nilai tukar dollar Amerika Serikat, peraturan upah minimum dan kenaikan harga bahan bakar minyak. "Kami tak bisa survive dengan semua hal itu jadi kami harus me-review harga," ujar Lim Jung Lee kepada KONTAN di kantornya, Jumat (15/8).


Salah satu jenis benih yang mengalami kenaikan harga jual adalah benih jagung. Tahun lalu, harga jual benih jagung milik Syngenta sekitar Rp 58.900 hingga Rp 68.600 per kilogram (kg). Per Juli tahun ini, harga jual benih jagung naik menjadi Rp 60.000 sampai Rp 70.000 per kg.


Menurut perhitungan Syngenta, seharusnya kenaikan harga benih sebesar 15% hingga 17%. Namun, supaya benihnya tetap laku di pasaran, Syngenta tak berani menaikan harga sebesar itu. Belum lagi, Syngenta harus bersaing dengan perusahaan kompetitor benih lainnya.


Guna memperlebar usaha bisnisnya, pada tahun ini Syngenta berencana untuk menggenjot kapasitas produksi pabriknya yang berlokasi di Pasuruan. Akhir tahun lalu, kapasitas pabrik Syngenta sebesar 6.000 ton. Tahun ini, kapasitasnya akan naik menjadi 7.000 ton.


Total investasi untuk pabrik di Pasuruan tersebut totalnya mencapai US$ 32 juta. Sebelumnya, Syngenta sudah merogoh koceknya sedalam US$ 27 juta untuk pembangunan pabrik tersebut. "Kami akan tambah lagi sebesar US$ 5 juta untuk meningkatkan kapasitas," terang Lim. Tambahan dana investasi tersebut untuk mesin pengering.


Selain menghasilkan varian benih, Syngenta juga mengandalkan sektor pelatihan dan transfer teknologi pertanian untuk menjangkau pasar. Setiap tahun, perusahaan berbasis di Swiss ini memberikan pelatihan terhadap 50.000 petani setiap tahun melalui 300 learning centre-nya yang tersebar di seluruh Indonesia.


Syngenta juga akan memberi pelatihan dan juga subsidi harga benih untuk program Pemerintah Daerah Aceh. Target pelatihan petani Aceh untuk lahan seluas 20.000 hektare (ha). "Pemerintah Aceh ingin kami melatih petani untuk menanam jagung, " pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×