Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga kedelai impor yang sempat melonjak kini mengalami penurunan. Ini memberikan angin segar bagi para pengrajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia. Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia atau Gakoptindo Aip Syarifuddin, menyatakan bahwa kondisi ini telah membantu stabilisasi harga bahan baku utama bagi para pengrajin.
"Saat ini harga kedelai cenderung turun dan berada di kisaran Rp8.500 hingga Rp9.000, tergantung wilayah. Di luar Jawa, harga bisa mencapai Rp9.000, sementara di wilayah Pulau Jawa umumnya di bawah Rp9.000," ujar Aip Syarifuddin kepada KONTAN, Kamis (17/10).
Dengan harga kedelai yang lebih terjangkau, Aip menyebut bahwa para pengrajin berada dalam kondisi yang baik.
Baca Juga: Harga Pangan Terkini di Kalimantan Utara 17 Oktober 2024: Harga Minyak dan Cabai Naik
"Karena harga kedelai sedang baik-baik saja, maka pengrajin juga dalam kondisi yang baik-baik saja," ungkapnya. Penurunan harga ini tentunya berdampak positif pada keberlangsungan usaha tahu-tempe yang selama ini sangat tergantung pada impor kedelai.
Gakoptindo juga menyampaikan rasa syukurnya kepada pemerintah yang telah berhasil menjaga stabilitas harga kedelai.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah karena harga kedelai saat ini berada di bawah Rp9.000 hingga sampai ke pengrajin. Semoga kondisi ini bisa terus stabil dan menguntungkan para pengrajin tahu-tempe," tambahnya.
Lebih lanjut, Gakoptindo menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan kedelai di Indonesia. "Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan yang terbaik bagi anggota GAKOPTINDO, agar produksi tahu dan tempe tetap berjalan dengan baik," pungkasnya.
Berikut adalah daftar harga kedelai yang didapatkan oleh anggota GAKOPTINDO di berbagai wilayah Indonesia:
- **Aceh**: Rp8.800–Rp8.950 (Merk Bola)
- **Sumatera Utara**: Rp11.000 (Merk Bola)
- **Sumatera Barat**: Rp11.000 (Merk Bola)
- **Sumatera Selatan**: Rp9.300 (Merk Bola)
- **Lampung**: Rp9.200 (Merk Bola), Rp9.100 (Merk Hiu)
- **Banten**: Rp9.350 (Merk Bola, Hiu), Rp8.900 (Merk Panah)
- **Jawa Barat**: Rp8.900–Rp9.000 (Merk Bola), Rp8.800–Rp8.900 (Merk Hiu), Rp8.550–Rp8.800 (Merk Segitiga, SGR)
- **Jawa Tengah**: Rp8.500–Rp8.900 (Merk Bola, Tulip, SMO, SBS)
- **Jawa Timur**: Rp8.200–Rp8.550 (Merk Bola, Hiu, Gajah, Panah, Kijang Mas)
- **DKI Jakarta**: Rp8.700–Rp9.000 (Merk Bola, Hiu, Prama, Christy)
- **DIY Yogyakarta**: Rp8.500–Rp9.000 (Merk Bola, SBS, SGR, SIIP)
- **Bali**: Rp9.000 (Merk Bola Biru)
- **NTB**: Rp8.750–Rp8.850 (Merk Bola, Kijang Mas, SIIP)
- **Kalimantan Utara**: Rp9.300 (Merk Bola)
- **Kalimantan Tengah**: Rp9.100–Rp9.200 (Merk Bola)
- **Kalimantan Selatan**: Rp8.950–Rp9.250 (Merk Bola)
- **Kalimantan Timur**: Rp9.500–Rp9.700 (Merk Bola)
- **Sulawesi Tenggara**: Rp9.500–Rp9.700 (Merk Bola)
- **Sulawesi Selatan**: Rp9.400 (Merk Bola, Hiu, SIIP)
- **Sulawesi Tengah**: Rp9.500–Rp9.700 (Merk Bola)
Dengan penurunan harga kedelai ini, diharapkan produksi tahu dan tempe dapat terus berjalan dengan baik, mendukung kebutuhan masyarakat akan pangan bergizi dengan harga yang tetap terjangkau.
Baca Juga: Harga Pangan Terkini di NTB 17 Oktober 2024: Harga Kedelai, Beras, dan Minyak Naik
Selanjutnya: Ganjil Genap Jakarta Petang-Malam Hari Ini, Cek Ketentuannya
Menarik Dibaca: Apa Saja Jenis Makanan Tinggi Purin? Penderita Asam Urat Hindari Makanan Ini, ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News