kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.280   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Harga Kelapa Meroket, Mendag Ungkap Penyebabnya


Jumat, 18 April 2025 / 07:40 WIB
Harga Kelapa Meroket, Mendag Ungkap Penyebabnya
ILUSTRASI. Pasokan kelapa di tanah air tampak mengalami kelangkaan dan harganya pun melonjak tinggi sejak momen Ramadan 2025 hingga saat ini. ANTARA FOTO/Andry Denisah/wpa.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pasokan kelapa di tanah air tampak mengalami kelangkaan dan harganya pun melonjak tinggi sejak momen Ramadan 2025 hingga saat ini.

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso mengakui bahwa kelangkaan yang terjadi pada komoditas kelapa disebabkan oleh ekspor yang dilakukan pelaku usaha. Pasalnya, kata dia, harga jual kelapa untuk diekspor jauh lebih tinggi.

“Harga ekspornya memang lebih tinggi daripada harga dalam negeri. Ya sehingga karena semua ekspor akhirnya jadi langka dalam negeri,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Kamis (17/4).

Budi mengungkapkan, pihaknya telah memfasilitasi pertemuan antara pelaku industri pengolahan kelapa bersama eksportir untuk mencari jalan tengah terkait persoalan ini.

Baca Juga: Indonesia Ekspor 200 Kg Kelapa Segar ke Tiongkok

Menurutnya, bila harga jual di dalam negeri terpaut lebih rendah tentunya bakal menggerus para petani kelapa. Untuk itu, kesepakatan antara industri dan eksportir perlu dilakukan.

“Kita juga di dalam negeri membutuhkan, tetapi harganya juga kalau murah petani (dan) eksportir kan nggak mau. Jadi nanti kita cari kesepakatan yang lebih baik,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, Indonesia telah mengekspor 71.077 ton kelapa bulat selama dua bulan pertama 2025. Adapun China menjadi pembeli utama dengan lebih dari 68.000 ton kelapa dikirim ke sana.

Adapun harga jual kelapa parut di pasaran saat ini tembus dikisaran Rp 20.000 – Rp 25.000 per butir dari harga biasanya sebesar Rp 10.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×