kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga komoditas membaik, Kapuas Prima Coal (ZINC) berharap kinerja terpacu


Senin, 23 November 2020 / 10:31 WIB
Harga komoditas membaik, Kapuas Prima Coal (ZINC) berharap kinerja terpacu


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan logam dasar, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) menangkap peluang positif dari meningkatnya harga komoditas bijih besi sejak Juli 2020. Perusahaan ini memang diketahui memiliki cadangan mineral bijih besi sebanyak 23 juta ton yang belum dieksplorasi.

ZINC pun sempat melakukan eksplorasi bijih besi pada periode 2008 hingga 2014. Namun, eksplorasi ini dihentikan sementara karena harga komoditas bijih besi yang menurun drastis pada saat itu.

Direktur Kapuas Prima Coal Hendra William mengatakan, pada saat ini ZINC melihat kesempatan positif dari meningkatnya harga komoditas bijih besi yang berada di kisaran US$ 120 per ton untuk kadar Fe 62%.

Didukung fakta tersebut, ZINC tengah bersiap untuk menambah penjualan komoditas bijih besi untuk penjualan domestik dalam waktu enam bulan ke depan dengan target rata-rata penjualan 30.000 ton per bulan.

Baca Juga: Kapuas Prima Coal (ZINC) dapat outlook stabil dari Pefindo, ini faktor pendorongnya

“Diharapkan dengan menambah penjualan komoditas bijih besi di pasar domestik dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja ZINC,” ujar dia dalam siaran pers yang dikutip Kontan.co.id, Senin (23/11).

Secara umum, seluruh harga komoditas logam dasar membaik sejak Juli 2020. Harga komoditas seng berada di kisaran US$ 2.721 per ton, sementara timbal berada di kisaran US$ 1.951 per ton berdasarkan data London Metal Exchange (LME) pada 19 November 2020.

Seiring membaiknya harga komoditas tersebut, ZINC telah mengeluarkan dana sebesar Rp 20,3 miliar per September 2020 untuk pengembangan dan eksplorasi lahan tambang milik perusahaan. Potensi sumber daya mineral ZINC menurut pelaporan per Agustus 2020 menunjukkan adanya tambahan potensi menjadi 23,33 juta ton dari data sebelumnya sebesar 14,44 juta ton pada tahun 2018.

Hendra melanjutkan, kinerja keuangan ZINC hingga kuartal III-2020 mencatatkan adanya pendapatan sebesar Rp 380,46 miliar dan laba bersih sebesar Rp 26,38 miliar. Terdapat koreksi kinerja akibat adanya bencana banjir besar di Kalimantan Tengah pada bulan Juli lalu yang menyebabkan kemunduran jadwal pengapalan ke pembeli di bulan September ke Oktober 2020.

“Meskipun begitu, ZINC tetap melihat adanya permintaan yang sangat signifikan terhadap komoditas yang perusahaan produksi,” tandas dia.

Baca Juga: Jadi produsen terbesar dunia di 2019, ini neraca cadangan nikel Indonesia saat ini

Terkait bencana banjir di Kalteng beberapa bulan lalu, ZINC langsung berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan seluruh pemangku kepentingan di lokasi untuk memperbaiki kondisi jalan yang terdampak oleh banjir tersebut. Koordinasi antara seluruh pihak diharapkan dapat mengembalikan kondisi jalan kembali ke keadaan normal secepatnya.

Adapun di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang penuh ketidakpastian, kegiatan penambangan dan pengolahan ZINC masih berjalan normal hingga saat ini. Perusahaan juga tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat sesuai anjuran pemerintah.

Selanjutnya: Kapuas Prima Coal (ZINC) yakin mampu produksi mineral sebanyak realisasi tahun lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×