kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga kopra terus turun


Kamis, 17 Mei 2018 / 14:23 WIB
Harga kopra terus turun
ILUSTRASI. KOPRA


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga kopra semakin turun, di tingkat petani kini dihargai Rp 6.000 - Rp 7.000 per kilogram. Sedangkan di tingkat pabrik sebesar Rp 8.000 per kilogram.

Penurunan ini melanjutkan koreksi sejak akhir April lalu, kopra kiloan di petani dihargai di Rp 7.000 - Rp 7.500 per kilogram, sedangkan pada tingkat pabrik dilepas di harga Rp 8.000 - Rp 10.000 per kg. Adapun di akhir tahun 2017, kopra masih dibeli di Rp 11.000 per kilogram.

Amrizal Idroes Ketua Umum Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia menjelaskan, penurunan tersebut disebabkan oleh merosotnya permintaan global pada minyak kelapa (NCO). Tak hanya itu, produksi dalam negeri sedang meningkat sehingga menekan harga jual.

Walau enggan menyebut angka, namun ia pastikan jumlah produksi industrinya terus mendaki. "Kami estimasi dari jumlah pasokan industri, produksi sedang membaik," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (17/5).

Ia melanjutkan, pada dasarnya saat industri bergerak penuh, kapasitas industri seluruhnya dapat menampung hingga 14 miliar butir kelapa. Adapun porsi untuk kopra menduduki posisi paling besar, yakni 60% dari produksi kelapa tahunan seluruhnya.

Terkait kendala yang dihadapi industri kopra, Amrizal menyebut sempat ada janji dari Kementerian Pertanian untuk melakukan program peremajaan pohon kelapa. Namun sayangnya program tersebut masih belum terlihat. "Sepertinya terkendala masalah anggaran," paparnya.

Asal tahu, sebelumnya Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa pemerintah sebelumnya telah merencanakan anggaran senilai Rp 2 triliun untuk program revitalisasi sejumlah tanaman komoditas, kelapa menjadi salah satu di antaranya.

Namun terjadi perubahan anggaran pada Kementan sehingga pemerintah harus membidik ulang sumber anggaran tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×