Reporter: Femi Adi Soempeno |
JAKARTA. Harga lada naik di pasar domestik seriring dengan merangseknya beberapa komoditi di pasar global pada hari Senin (21/6).
Di bursa spot India, harga lada mencapai Rupee15.923,70 per kuintal atau naik 6,05 poin. Sementara di bursa berjangka India, harga mengalami kenaikan sebesar 397 poin atau berada pada level Rupee16.072,00 per kuintal dengan volume transaksi sebesar 1.129 kuintal.
Di pasar lokal, harga lada pada tingkat pedagang pengumpul di Kota Bengkulu stabil pada level harga Rp 20.000 per kilogram, setelah sebelumnya naik Rp 2.000 per kilogram. Stabilnya harga lada hitam itu karena permintaan dari pedagang besar pekan ini belum ada peningkatan, sedangkan stok cukup tersedia pada tingkat pedagang pengumpul disentra produksi maupun di Kota Bengkulu.
Asal tahu saja, lada hitam di Bengkulu dipasok dari beberapa sentra produksi antara lain di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur, sementara permintaan paling tinggi dari pedagang besar dari Medan dan Sumbar.
Harga komoditas lada hitam di Kabupaten Lampung Timur masih stabil memasuki pekan kedua Juni 2010, karena stok lada hitam cukup tersedia di sejumlah pekebun di daerah itu. Seminggu terakhir ini, permintaannya juga belum menunjukan peningkatan yang berarti. Biasanya saat puncak panen permintaan malah tinggi.
Berdasarkan pantauan di sejumlah sentra lad ahitam Lampung Timur, harganya masih stabil pada kisaran Rp 20.000-Rp 23.000 per kg.. Areal perkebunan Lada mencapai 10.254 ha dengan produksi 4.110,54 ton per tahun
Sementara harga lada putih di Bengkulu berada pada level harga Rp 52.500 per kilogram. Saat ini lad aputih dipasok dari provinsi penghasil utama Lada Putih yakni Provinsi Bangka Belitung melalui daerah Sumsel, kemudian pedagang daerah itu memasarkan ke pedagang besar di Bengkulu.
International Pepper Community (IPC) dan Agricultural Market Intelligence Centre (AMIC) memprediksikan produksi lada hitam dunia tahun ini akan turun sekitar 15%-20% akibat efek El-Nino.
Rinciannya, di Indonesia dan Brazil produksi lada hitam mereka perkirakan turun 30% - 40%. Sementara di India dan Vietnam, penurunannya sekitar 20%-25%. Kedua lembaga ini memperkirakan tren penguatan harga lada hitam akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News