Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
CHICAGO. United Nations Food & Agriculture Organization (FAO) memprediksi kenaikan harga pangan dunia akan terus berlangsung hingga akhir tahun nanti, akibat tingginya harga minyak mentah dan seretnya panen.
"Apalagi jika terjadi banjir atau kekeringan lagi, kita akan menghadapi kenaikan harga yang lebih tinggi. Tapi, situasi sekarang jauh lebih baik dari krisis 2008 silam," ujar Horoyuki Konuma Perwakilan FAO Regional Asia.
Harga pangan dunia mencapai harga tertingginya pada Februari 2011. Kontribusi harga pangan tertinggi berasal dari Afrika Selatan dan Timur Tengah, khususnya dari Mesir dan Tunisia yang mengalami krisis politik.
Harga pangan juga meningkat dari hasil panen di Kanada, Australia dan Rusia setelah bencana kekeringan yang dahsyat membuat ekspor pangan mereka turun.
"Volatilitas harga pangan masih akan berlanjut sepanjang tahun ini, bahkan bisa sampai 2012," kata Abdolreza Abbassian ekonom senior FAO.
Indeks 55 komoditi pangan menanjak 2,2% menuju rekornya pada Januari 2011. Sepanjang tahun lalu, harga gandum naik 60%, jagung meningkat 92%, dan kedelai naik 46%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News