Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Rencana Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) menerapkan Peraturan Menteri No. 07/2017 Tentang Harga Patokan Mineral (HPM) disambut baik oleh pengusaha mineral.
Ketua Indonesia Mining Institute (IMI), Irwandy Arif menilai, mengontrol harga dengan HPM itu baik. Pasalnya mampu mencegah kerugian penerimaan negara akibat harga mineral yang cenderung turun naik.
“Kita menyambut baik, karena tujuan pemerintah kan untuk mengontrol harga. Juga untuk penerimaan negara,” terangnya kepada KONTAN, Selasa (11/7).
Ia juga menilai, HPM ini juga pastinya sejalan dengan harga logam dari London Metal Exchange (LME). Sehingga dampak penerapannya juga akan terlihat minim. Malahan akan tidak berdampak sama sekali. “Karena perhitungan harga logam melalui LME ini tentunya minim risiko,” tandasnya.
Asal tahu saja, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen MInerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono menyatakan, apabila tidak ada aral melintang penerapan HPM akan dilaksanakan pada Agustus 2017 ini.
HPM logam ditetapkan setiap bulan oleh Dirjen Minerba Kementerian ESDM atas nama Menteri ESDM yang berlaku bagi 13 komoditas. Yaitu, Nikel, kobalt, timbal, seng, bauksit, besi, emas, perak, timah, tembaga, mangan, krom dan titanium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News