Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kendati harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia merosot, perusahaan sawit tetap menggenjot produksi untuk memperbesar volume penjualan. Lihat saja yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII dan PTPN III.
Dalam periode Januari hingga Mei 2012, PTPN VIII mampu merealisasikan produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sebesar 109.850 ton.
Realisasi produksi sebesar itu mencapai 41% target produksi TBS tahun ini sebesar 266.000 ton, atau naik 150% dibanding periode sama tahun lalu. "Kenaikan produsi karena faktor cuaca," kata Gunara, Sekretaris Perusahaan PTPN VIII, akhir pekan lalu.
Dengan peningkatan produksi itu, PTPN VIII yakin mampu meraih seluruh target produksi tahun ini. Apalagi saat ini lahan kebun sawit PTPN VIII mencapai 20.000 hektare (ha), seluas 17.268 ha sudah ditanami. "Tahun ini ada tambahan lahan tertanam 626 ha," katanya ke KONTAN, akhir pekan lalu.
Pada 2012, PTPN VIII menargetkan produksi TBS sebanyak 266.000 ton, naik 3,25% dibandingkan tahun lalu sebanyak 257.614 ton. Selain cuaca dan peningkatan luas tanaman produktif, Gunara bilang, sebagian besar pohon sawit telah masuk usia ideal yaitu 20 tahunan.
Produksi PTPN III naik
Sebenarnya PTPN VIII bukanlah perusahaan yang banyak bergantung pada produksi sawit. Komoditas unggulan perusahaan ini adalah teh dan karet, apalagi seluruh kebun sawit PTPN VIII berada di Jawa Barat, seperti Banten, Sukabumi, Bogor dan Subang. Walau begitu menurut Gunara, potensi kebun sawit di Jawa masih besar.
Untuk mengolah TBS menjadi CPO, PTPN VIII memiliki satu pabrik di Kertajaya, Banten, berkapasitas 60 ton per hari. Seiring peningkatan produksi sawit, perusahaan ini sedang menyelesaikan satu pabrik pengolahan baru di Cikasungka, Bogor.
Gunara mengatakan, pabrik kedua yang dibangun sejak akhir 2011 memiliki kapasitas 40 ton per hari dan akan dioperasikan akhir tahun ini.
Peningkatan produksi tidak hanya dirasakan PTPN VIII. PTPN III tahun ini juga menargetkan peningkatan produksi CPO sebanyak 720.000 ton, naik 2,5% dibandingkan tahun lalu sebesar 701.844 ton. Peningkatan produksi sawit PTPN III merupakan hasil dari program intensifikasi lahan. "Kita intensifikasi lahan 2,5%-5% per tahun," kata Ahmad Manggabarani, Komisaris PTPN III.
Saat ini, produktivitas kebun sawit milik PTPN III mencapai rata-rata 23,5 ton TBS per ha, atau setara dengan 5 ton CPO per ha. Dengan program intensifikasi lahan, perusahaan ini berharap pada 2018 produktivitas TBS meningkat 25 ton per ha, atau 6,25 ton CPO per ha.
Saat ini PTPN III mempunya kebuh sawit seluas 105.290 ha. Dari luas kebun itu, seluas 73.878 ha sudah menghasilkan dan 27.000 ha belum menghasilkan.
Sebaliknya, peningkatan produksi tidak dirasakan PT Tunas Baru Lampung TBK (TBLA) dan PT Sampoerna Agro TBK (SGRO). Seperti diberitakan KONTAN, Senin (18/6), dua perusahaan sawit swasta ini mengalami penurunan produksi TBS pada kuartal I 2012. Produksi TBS TBLA hanya 250.000 ton, turun 10%-15% dibanding tahun lalu. Sedangkan produksi SGRO sebesar 358.000 ton, turun 20%-30% dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Mengutip data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), tahun ini produksi CPO Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta ton, naik 6,4% dibandingkan tahun lalu sebesar 23,5 juta ton. Sedangkan realisasi ekspor CPO Januari-April 2012 mencapai 5,3 juta ton, naik 17,8% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News