kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga tembakau tak mampu tutupi biaya produksi


Kamis, 12 September 2013 / 08:15 WIB
Harga tembakau tak mampu tutupi biaya produksi
ILUSTRASI. Pertambangan nikel PT Ifishdeco Tbk


Reporter: Handoyo | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Musim tembakau tiba, tetapi petani masih cemberut. Pasalnya, harga beli tembakau pabrikan rokok jalan di tempat. Saat ini, harga tembakau jenis kasturi di banderol Rp 24.000 hingga Rp 36.000 per kilogram (kg) atau sama seperti tahun lalu.


Abdus Setiawan, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) mengatakan, biaya produksi petani tembakau membengkak karena anomali cuaca. Misalnya harga benih tembakau mengalami kenaikan hingga 100%. Sebagai perbandingan, tahun lalu harga benih tembakau di kisaran Rp 30 hingga Rp 40 pertanaman. Tahun ini, harga benih tembakau bisa mencapai Rp 80 per tanaman.


Kondisi tersebut ditambah dengan intensitas curah hujan yang tinggi dan lama sehingga petani harus melakukan penanaman sampai dua kali.
"Sehingga dengan harga jual seperti itu kita masih impas," ujar Abdus, Rabu (11/9).


Idealnya, kata Abdus, pabrikan rokok harus membeli tembakau petani minimal Rp 45.000 hingga Rp 46.000 per kg supaya petani bisa menikmati keuntungan.


Masa panen tembakau masih akan berlangsung hingga bulan November-Desember. Masa petik daun tembakau bisa berlangsung empat sampai lima kali. Kualitas tembakau paling bagus berada dipetikkan terakhir. Makanya, Abdus mengharapkan, di sisa waktu tiga bulan ini, harga ideal tembakau tersebut bisa tercapai.


Abdurrahman, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Katsuri Jember mengatakan meski panen tembakau masih panjang hingga akhir tahun, ia khawatir harga tembakau akan tiarap. "Harga ini masih berpotensi naik, bila tidak ada curah hujan yang tinggi," kata Abdurrahman.


Kualitas panenan tembakau sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Hasil panen tembakau yang ditanam oleh petani pada bulan Mei-Juli kualitasnya tidak maksimal. Sementara tembakau yang ditanam pada bulan Juli hasilnya sedikit baik. Karena, hujan sudah mulai reda dibeberapa sentra produksi.


Data dari Kementrian Pertanian, produksi tembakau selama lima tahun terakhir naik turun. produksi jeblok hingga 135.678 ton terjadi pada 2010. Produksi tembakau paling bagus pada 2011 dan 2012, tembus hingga 200.000-an ton. Tahun lalu, produksi tembakau mencapai 226.704 ton naik 5,68% dibandingkan tahun 2011 sebesar 228.770 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×