Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay semakin gerah dengan masuknya laporan pembatalan penerbangan oleh maskapai Garuda Indonesia.
"Hari ini masih ada laporan ke saya, pembatalan dan keterlambatan beberapa penerbangan. Saya minta hari ini Garuda menyelesaikan semua masalahnya dengan cara mengembalikan sistem TI ke manual. Kalau tidak beres juga, kami kasih peringatan," kata Herry, Senin (22/11).
Herry menjadi salah satu korban keterlambatan pesawat Garuda ketika hendak bertolak ke Denpasar Bali dari Jakarta untuk urusan dinas kemarin. "Garuda harus pastikan hari ini semua kembali normal," tegasnya.
Petugas Bandara Soekarno-Hatta yang enggan disebut namanya memastikan pagi ini BUMN penerbangan itu sudah membatalkan dua penerbangannya, yakni rute Jakarta-Medan dan Jakarta-Balikpapan akibat belum mulusnya operasional dari sistem TI terbaru.
"Petugas Garuda di lapangan tidak bisa memberikan informasi yang jelas, sehingga penumpang mungkin langsung emosi," jelasnya.
Sementara VP Corporate Communication Garuda Pujobroto menuturkan pihaknya saat ini masih menuju lapangan untuk melihat situasi. "Saya belum mendapat info, sekarang lagi menuju lokasi. Setelah ada info, akan saya beritahu," kata Pujobroto.
Sebelumnya Manotar Napitupulu, pilot Garuda yang juga menjabat Ketua Federasi Pilot Indonesia menjelaskan maskapainya sejak empat hari yang lalu menggunakan sistem TI terintegrasi untuk memantau pergerakan pesawat, kru pesawat, dan lalu lintas penerbangan. Namun, sejak kemarin sistem TI tersebut tidak berjalan lancar diduga karena tersendatnya proses migrasi dari sistem yang lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News