kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hari terakhir bioskop TIM XXI beroperasi, banyak pengunjung yang sedih


Senin, 19 Agustus 2019 / 05:51 WIB
Hari terakhir bioskop TIM XXI beroperasi, banyak pengunjung yang sedih


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gedung bioskop XXI di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, tampak sepi pada Minggu malam (18/8). Tidak banyak penonton yang datang ke gedung bioskop yang berada di kawasan kesenian dan budaya di Jakarta Pusat tersebut. Padahal, Minggu ini adalah hari terakhir bioskop XXI beroperasi.

Pengumuman bahwa bioskop XXI Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, tidak beroperasi lagi mulai 19 Agustur 2019 dipasang di meja pembelian tiket dan dinding bioskop. Bahkan, foto pengumuman itu sudah viral di media sosial.

Pantauan Kompas.com, hanya beberapa orang saja yang terlihat menunggu mengantre film diputar di jam terakhir. Sementara sisanya, sedang menikmati film di studio. Jumlahnya pun tidak banyak, menurut petugas penjualan tiket.

Sebagian penonton tampak berfoto-foto di area TIM XXI untuk kali terakhir. Beberapa petugas juga terlihat berfoto bersama pula di sejumlah area gedung bioskop. Hari terakhir ini, XXI TIM hanya memutar empat film. Film-film tersebut adalah Bumi Manusia, Perburuan, Wedding Agreement, dan Scary Stories to Tell ini the Dark.

"Pengumuman bioskop tutup dipasang Sabtu (17/8) kemarin," kata Yuni, petugas loket tiket kepada Kompas.com, Minggu malam.

Petugas berkemas

Yuni mengatakan, cukup banyak pembeli tiket hari ini yang sengaja ingin menonton terakhir di XXI TIM. Mereka, kata dia, rata-rata bersedih dan menyayangkan bioskop ini ditutup. "Banyak yang tanya ke kami, mereka banyak yang sedih, 'Kenapa sih harus ditutup? Padahal dekat. Saya mau nonton di mana lagi'," kata Yuni.

Namun, Yuni yang sudah dua tahun menjadi petugas tiket di XXI Epicentrum ini hanya bisa memahami kesedihan penonton. Menurut dia, keputusan ini merupakan kebijakan perusahaan.

Sebanyak kurang lebih 13 karyawan dari berbagai bidang sudah mulai berkemas sejak beberapa hari lalu. Yuni dan pegawai lainnya nantinya dipindahkan ke bioskop lain.

"Kami akan dipencarkan. Ini katanya mau dijadikan gedung kesenian," kata Yuni.

Menyayangkan

Gunawan yang hari ini menonton bersama kekasihnya, Nadila, cukup menyayangkan penutupan XXI TIM. "Menyayangkan sekali sih karena ini, kan, tempatnya sangat dekat sekali dari rumah saya," kata Gunawan yang hari ini menonton film Scary Stories to Tell ini the Dark pada jam terakhir.

Pendapat senada disampaikan Ruth Stephanie (28). Ia merasa sedih atas tutupnya XXI TIM. "Gua sedih. Karena selain harga yang lebih murah, XXI TIM juga tayangin film-film yang enggak setiap XXI mau tayangin," kata Ruth.

Ia menambahkan secara lokasi TIM XXI sangat strategis. "Di sekitar XXI TIM juga bisa jalan-jalan ke tempat yang ada di TIM," kata Ruth.

Corporate Communications CINEMA XXI, Catherine Keng, membenarkan bioskop XXI TIM tutup secara permanen. Catherine mengatakan, penutupan tersebut imbas dari adanya revitalisasi Taman Ismail Marzuki yang akan dilakukan Dinas Pariwisata DKI Jakarta.

"Karena ada revitalisasi dari TIM-nya sendiri kan. Bangunan yang akan direnovasi dan didesain. Seluruh kompleks," kata Catherine saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/7).

TIM XXI berada di antara pusat kegiatan kesenian dan budaya yang berada di kompleks gedung teater TIM dan juga pusat pameran beserta galeri-galerinya. XXI juga berdiri berdampingan dengan Institut Kesenian Jakarta dan Planetarium Jakarta. Adapun, revitalisasi dilakukan Pemprov DKI Jakarta dengan niatan menjadikan lokasi tersebut sebagai pusat kebudayaan dunia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, pada Rabu (3/7) malam.

Hal ini bukanlah kali pertama revitalisasi TIM dilakukan. Pada 12 Oktober 2017, Gubernur DKI Jakarta kala itu, Djarot Saiful Hidayat, meresmikan TIM yang selesai direvitalisasi. Revitalisasi waktu itu disebut Djarot sebagai warisan yang dia tinggalkan di ujung pemerintahannya.

Kegiatan revitalisasi saat itu berfokus pada sejumlah perbaikan gedung seperti gedung teater yang sebelumnya sering bocor, gedung Graha Bakti Budaya dengan perbaikan pada plafon dan toilet.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Terakhir Sebelum Tutup, TIM XXI Jadi Ajang Foto-foto"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×