kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hartadinata (HRTA) tetap ekspansif menambah jaringan toko dan unit gadai tahun ini


Minggu, 18 Oktober 2020 / 15:38 WIB
Hartadinata (HRTA) tetap ekspansif menambah jaringan toko dan unit gadai tahun ini
ILUSTRASI. Demi mengembangkan bisnis dan meningkatkan kinerja, Hartadinata Abadi (HRTA) rajin menambah jaringan toko baru.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mengembangkan bisnis dan meningkatkan kinerja penjualan, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) rajin menambah jaringan toko baru. HRTA akan tetap menambah toko serta outlet baru di beberapa wilayah di Indonesia.

Deny Ong, Chief Financial Officer (CFO) HRTA mengatakan, HRTA akan menambah toko sebanyak 65 unit sampai akhir tahun ini. "Selain penjualan lewat toko eksisting, lewat online juga kami tetap berusaha menambah toko baru," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (16/10).

Rencananya, jaringan toko baru selain di Jawa Barat dan Jawa Timur yang sudah menjadi wilayah pemasaran HRTA sejak lama, HRTA juga akan menyasar wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Selain menambah toko perhiasan dan emas yang baru, perusahaan juga bakal memperluas jaringan usaha gadai emasnya.

"Jadi kami akan buka unit gadai berdampingan dengan toko perhiasan tersebut," kata Deny. Namun tidak semua toko baru akan ada unit gadainya, hanya beberapa saja tergantung kebutuhan di area tersebut.

Baca Juga: Hingga akhir tahun, Hartadinata Abadi (HRTA) perkuat penetrasi pasar

Berkaca pada laporan keuangan tahun 2019, tercatat HRTA memiliki 628 toko ritel dengan 30 unit toko milik sendiri. Usaha gadai emas diketahui baru dimulai di tahun 2018 lalu yang diampu oleh anak usaha HRTA yakni, PT Gadai Terang Abadi Mulia.

Soal biaya penambahan toko, menurut Deny ,tidak terlalu besar berkisar Rp 300 juta sampai Rp 500 juta per unitnya, hanya saja biaya yang mahal datang dari suplai stok barang perhiasan dan emas yang tiap toko bisa memakan dana hingga Rp 5 miliar. Di tahun ini HRTA diketahui menanggarkan belanja modal sebesar Rp 60 miliar.

Sebanyak Rp 40 miliar - Rp 45 miliar telah dibelanjakan sampai kuartal ketiga tahun ini yang sebagian besar untuk merevitalisasi mesin pabrik, menambah kendaraan dan sebagian kecil untum menambah toko baru. Asal tahu saja HRTA memiliki empat pabrik dengan total kapasitas terpasang hingga 30.000 kilogram perhiasan per tahunnya.

Selanjutnya: Selama pandemi Covid-19, penjualan logam mulia Hartadinata Abadi (HRTA) melejit tajam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×