Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara PT Harum Energy Tbk (HRUM) membidik produksi batubara di kisaran 4 juta—4,5 juta ton pada tahun ini. Jumlah ini sedikit turun dibandingkan target pada tahun 2019 lalu yakni di kisaran 4 juta—5 juta ton.
Masih di tahun lalu, Direktur Utama HRUM Ray Antonio Gunara bilang, realisasi produksi batubara HRUM sedikit di atas 4 juta ton. Sebagai perbandingan, pada tahun 2018, HRUM mampu memproduksi sekitar 4,6 juta ton batubara.
HRUM optimistis sanggup memenuhi target produksi batubara pada tahun ini. Selain mempertimbangkan dinamika pasar batubara, perusahaan juga ingin memastikan upaya pemenuhan produksi batubara bisa dibarengi dengan efisiensi dan pengendalian biaya operasional.
Baca Juga: Harum Energy (HRUM) Berupaya Mengharumkan Kinerja
Selain itu, HRUM juga akan memaksimalkan penjualan batubara di pasar ekspor demi mendongkrak kinerja pada tahun ini. Pada kuartal tiga tahun lalu, penjualan batubara HRUM ke pasar ekspor mencapai US$ 189,09 juta.
Adapun pendapatan HRUM secara keseluruhan tercatat sebesar US$ 200,28 juta per kuartal III-2019 atau turun 14,02% (yoy) secara tahunan.
Catatan Kontan, beberapa negara di Asia menjadi tujuan utama ekspor batubara HRUM. Di antaranya adalah China, India, Bangladesh, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang.
Ray menyampaikan, di tengah masih fluktuatifnya harga batubara global, pihaknya secara aktif akan mencari peluang-peluang perluasan pasar ekspor batubara baru di beberapa negara berkembang.
“Negara-negara seperti India, Bangladesh, Filipina, dan Vietnam mengalami peningkatan konsumsi batubara karena bertambahnya kapasitas pembangkit listrik,” terang dia, akhir pekan kemarin.