kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Harum Energy Jajaki Peluang Akuisisi Tambang Nikel Baru


Selasa, 18 Juni 2024 / 10:44 WIB
Harum Energy Jajaki Peluang Akuisisi Tambang Nikel Baru
ILUSTRASI. PT Harum Energy Tbk (HRUM) tengah menjajaki peluang akuisisi tambang nikel.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) tengah menjajaki peluang akuisisi tambang nikel baru, di tengah permintaan nikel yang masih besar di masa depan untuk baterai kendaraan listrik.

Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara mengatakan, pada saat ini Harum Energy masih dalam tahap penjajakan untuk peluang akuisisi tambang nikel baru.

"Kami tetap optimistis dengan prospek nikel secara jangka panjang dengan tingkat pertumbuhan permintaan dari industri stainless steel dan baterai yang positif," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (14/6).

Baca Juga: Rosan Roeslani Bantah Bakal Jadi Kontraktor PBNU dalam Mengelola Tambang

Optimisme prospek nikel sejalan dengan target HRUM mengejar produksi dan penjualan bijih nikel sebesar 500.000 ton - 1 juta ton. Kemudian produksi dan penjualan Nickel Pig Iron (NPI) sebanyak 23.800 ton - 28.000 ton, serta produksi dan penjualan nickel matte sebesar 38.000 ton - 42.000 ton.

HRUM akan menggenjot operasi penambangan bijih nikel pada semester II-2024.  Selain itu, HRUM menggelar ekspansi kapasitas nikel untuk proses hilirisasi, sehingga bisa mendiversifikasi produk nikel turunan.

Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dan laba, termasuk adanya potensi arus kas yang stabil dari struktur biaya produksi yang kompetitif dan insentif pajak. 

HRUM pun mengoptimalkan kapasitas smelter nikel matte yang baru beroperasi Maret 2024 lalu di bawah PT Westrong Metal Industri (WMI).

HRUM menargetkan smelter WMI bisa beroperasi dengan tingkat produksi 85% dari kapasitas terpasang sebelum akhir tahun 2024. Berbarengan dengan itu, HRUM sedang membangun smelter nikel PT Blue Sparking Energy (BSE).

Konstruksi proyek smelter nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025, dan bisa berproduksi komersial pada kuartal I-2026. Smelter BSE ini akan memproduksi mixed hydroxide precipitate (MHP).

Baca Juga: Siapkan Cepex Jumbo, Begini Rencana Ekspansi Harum Energy (HRUM)

Saat ekspansi rampung, HRUM membidik total produksi nikel sebanyak 151.000 ton per tahun. Terdiri dari 56.000 ton nikel matte dari smelter WMI, 67.000 ton MHP dari smelter BSE dan 28.000 nickel pig iron dari smelter PT Infei Metal Industry yang telah beroperasi sejak April 2022.

Pada tahun ini, HRUM menyiapkan anggaran investasi dan belanja modal (capital expenditure/capex) jumbo untuk tahun ini mencapai US$ 687 juta atau setara Rp 11,12 triliun (asumsi kurs Rp 16.190 per dolar Amerika Serikat). 95% dari anggaran investasi dan capex HRUM tersebut akan dipakai untuk pengembangan segmen bisnis nikel yang sudah ada.

Hingga kuartal I-2024 HRUM menyerap capex sebesar US$ 17,4 juta atau baru sekitar 2,5% dari total anggaran investasi yang disiapkan. Realisasi capex pada kuartal I-2024 terutama dipakai untuk penambahan properti pertambangan dan pembelian kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×