Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utusan Khusus Presiden untuk Energi dan Iklim sekaligus adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa Indonesia tidak akan melakukan phase out atau penghentian bertahap atas operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Menurut Hashim, sumber energi listrik di Indonesia tetap memakai energi fosil, seperti batubara dan gas alam.
Sebelumnya, Hashim menyebut bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mendukung inisiatif dan prakarsa dari Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva beberapa bulan lalu, termasuk memulai kembali restorasi dan merawat hutan-hutan tropis yang dalam keadaan kritis, dari Tropical Forest Forever Fund (TFFF).
"Saya bawa pesan tindak lanjut daripada komitmen pemerintah kita untuk mendukung inisiatif prakasa dari Presiden Brazil. Saya ulangi lagi komitmen Presiden Prabowo, untuk ikut partisipasi dana US$ 1 miliar dolar," ungkap Hashim dalam acara penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2025 Kadin Indonesia, di The Park Hyatt Indonesia, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (03/12/2025).
Baca Juga: Upaya Adhi Karya (ADHI) Pertahankan Capai Kinerja Positif hingga Tutup Tahun 2025
Meski berkomitmen dalam TFFF, Hashim menegaskan, pemerintah akan tetap menggunakan sumber energi dari fosil termasuk untuk pembangkit tenaga listrik.
"Yang penting waktu itu ada ketegasan dari pemerintah kita, bahwa tidak ada phase-out dari fossil fuels kita. Pemakaian ekonomi Indonesia, terutama industri dan energi listrik Indonesia tetap akan memakai fossil fuels, yaitu batu bara, gas alam, dan lain-lain," tambahnya.
Adapun, Hashim bilang yang terpenting adalah komitmen Indonesia untuk membangun pembangkit listrik yang berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Tapi yang penting komitmen pemerintah kita dalam 15 tahun ke depan, bahwa 76% dari daya listrik yang akan dibangun di Indonesia itu berasal dari energi baru dan baru terbarukan, itu komitmen Indonesia," ungkap dia.
"Tidak ada phase-out, tidak ada nanti penghapusan, melainkan kita phase-down. Ini penting sekali, karena pemerintah kita ditekan-ditekan, dan saya pun juga ditekan untuk komit kita phase-out fossil fuels, kita phase-out batu bara, minyak, dan lain Ini kita tolak, kita tetap komit, tapi namanya phase-down," jelas dia.
Sebelumnya, dalam catatan Kontan, Presiden Prabowo sempat mengatakan Indonesia akan mencapai 100 persen energi bersih dalam jangka waktu 10 tahun mendatang, atau di tahun 2035.
"Di bidang transisi energi, kita berencana mencapai 100 persen energi terbarukan dalam 10 tahun ke depan," kata Prabowo dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/7/2025).
Prabowo juga menjelaskan, target awal penggunaan EBT penuh dipasang untuk 2040. Namun, dia menyebut para ahli telah menyampaikan kemungkinan percepatan.
"Targetnya tentu saja tahun 2040, tetapi para ahli saya mengatakan bahwa kita dapat mencapainya jauh lebih cepat," ujar dia.
Baca Juga: Masuki Musim Liburan, INPP Optimis Kinerja Segmen Hospitality Naik Signifikan
Selanjutnya: OECD Singgung Program Makan Bergizi Gratis, Perlu Ada Pengendalian Biaya
Menarik Dibaca: Honor 500 & Honor 500 Pro Bawa Kamera Utama 200 MP, Cek Detailnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













