kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,97   7,57   0.84%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HBA April naik, Bumi dan Adaro pertahankan target produksi tahun ini


Selasa, 06 April 2021 / 21:12 WIB
HBA April naik, Bumi dan Adaro pertahankan target produksi tahun ini
ILUSTRASI. Alat berat atau dump truck membawa batubara di pertambangan PT Adaro Indonesia.Pho KONTANAchmad Fauzie/19/06/2008


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Naiknya Harga Batubara Acuan (HBA) April 2021 ke level US$ 86,68 per ton jadi sinyal positif bagi prospek kinerja perusahaan batubara Tanah Air. 

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, menjelaskan kalau naiknya tensi dagang tersebut cukup berpengaruh terhadap sejumlah harga komoditas global termasuk batubara.

Sebagai catatan, nilai HBA 2021 cukup fluktuatif, tampak dari level harga di Januari yakni US$ 75,84 per ton di Januari , menyusul di Februari HBA mengalami kenaikan ke level US$ 87,79 per ton sebelum sempat turun di Maret ke level US$ 84,47 per ton.

Baca Juga: Prospek batubara membaik, ini saham emiten Grup Indika pilihan analis

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava mengungkapkan, tren kenaikan harga batubara sudah terlihat sejak awal 2021. Kondisi tersebut sejalan dengan pemulihan pasar komoditas yang didukung program vaksinasi Covid-19 secara global. 

"Pemulihan pasar yang didorong skenario vaksin Covid-19 lebih menjanjikan, sementara terjadi keterbatasan pasokan karena hujan lebat dan gangguan (pasokan)," ujar Dileep kepada Kontan, Selasa (6/4). 

Berkaca dari beberapa kondisi tersebut, Dileep tren peningkatan permintaan masih akan berlanjut selama semester I-2021. Dengan begitu, prospek kinerja sektor batubara diyakni masih akan positif di tahun ini.

"Proyeksi kami, masih masuk akal jika bouyant trend (tren kenaikan harga secara gradual) bisa berlanjut hampir sepanjang tahun ini," jelasnya. 

Baca Juga: Kembangkan Patimban, Indika (INDY) siapkan capex US$ 400 juta dalam 7 tahun pertama

Untuk itu, perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten BUMI tersebut optimistis mampu mencetak produksi batubara sekitar 85 juta ton hingga 90 juta ton di 2021.

Target tersebut jelas meningkat sekitar 3%-9% dibandingkan capaian sepanjang 2020 yang diperkirakan berkisar 82 juta ton.

Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk Febriati Nadira meyakini kalau fundamental sektor batubara dan energi di jangka panjang tetap kokoh terutama lewat dukungan aktivitas pembangunan di negara-negara Asia.

"Produksi batu bara AE tahun 2021 ditargetkan mencapai 52 juta ton hingga 54 juta ton," ungkapnya. 

Baca Juga: Indika Energy (INDY) terus menggeber diversifikasi bisnis

Wanita yang akrab disapa Ira tersebut juga menekankan kalau Adaro memiliki model bisnis yang terintegrasi dan efisien, yang mana telah terbukti sukses dalam menghadapi siklus batubara. Ditambah lagi, pilar-pilar non batu bara Adaro akan terus memberikan kontribusi yang stabil kepada Adaro Energy serta menjadi penyeimbang volatilitas batubara. 

Selain itu, ADRO juga telah melakukan diversifikasi dalam pilar Adaro Mining dengan masuk ke bisnis coking coal yang akan terus dikembangkan.

"Fluktuasi harga batubara tidak dapat kami kontrol. Untuk itu, kami fokus terhadap upaya peningkatan keunggulan operasional bisnis inti, meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi, menjaga kas dan mempertahankan posisi keuangan yang solid," ujar Ira kepada Kontan, Selasa (6/4). 

Selanjutnya: Semen Indonesia (SMGR) akan bagi dividen Rp 1,12 triliun dari laba tahun buku 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×