Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk Febriati Nadira meyakini kalau fundamental sektor batubara dan energi di jangka panjang tetap kokoh terutama lewat dukungan aktivitas pembangunan di negara-negara Asia.
"Produksi batu bara AE tahun 2021 ditargetkan mencapai 52 juta ton hingga 54 juta ton," ungkapnya.
Baca Juga: Indika Energy (INDY) terus menggeber diversifikasi bisnis
Wanita yang akrab disapa Ira tersebut juga menekankan kalau Adaro memiliki model bisnis yang terintegrasi dan efisien, yang mana telah terbukti sukses dalam menghadapi siklus batubara. Ditambah lagi, pilar-pilar non batu bara Adaro akan terus memberikan kontribusi yang stabil kepada Adaro Energy serta menjadi penyeimbang volatilitas batubara.
Selain itu, ADRO juga telah melakukan diversifikasi dalam pilar Adaro Mining dengan masuk ke bisnis coking coal yang akan terus dikembangkan.
"Fluktuasi harga batubara tidak dapat kami kontrol. Untuk itu, kami fokus terhadap upaya peningkatan keunggulan operasional bisnis inti, meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi, menjaga kas dan mempertahankan posisi keuangan yang solid," ujar Ira kepada Kontan, Selasa (6/4).
Selanjutnya: Semen Indonesia (SMGR) akan bagi dividen Rp 1,12 triliun dari laba tahun buku 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News