kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

HBA April turun karena wabah virus corona, ini kata pelaku usaha batubara


Selasa, 07 April 2020 / 20:37 WIB
HBA April turun karena wabah virus corona, ini kata pelaku usaha batubara
ILUSTRASI. Setelah sempat merangkak naik dalam dua bulan terakhir, Harga Batubara Acuan (HBA) mulai merosot . REUTERS/Jim Urquhart/File Photo


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat merangkak naik dalam dua bulan terakhir, Harga Batubara Acuan (HBA) mulai merosot terimbas pandemi Corona. Kementerian ESDM mematok HBA April 2020 sebesar US$ 65,77 per ton. Angka itu turun US$ 1,31 dari HBA Maret yang ada di angka US$ 67,08 per ton. Dengan adanya pandemi Corona, 2020 disebut-sebut menjadi tahun yang berat untuk bisnis batubara.

Sejumlah emiten batubara pun fokus untuk mengantisipasi dampak Corona terhadap kinerja perusahaan. Salah satu diantaranya ialah PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Baca Juga: Ini cara Indocement (INTP) mempertahankan margin di tengah pelemahan rupiah

Head of Corporate Communication ADRO Energy Febriati Nadira mengungkapkan, setiap unit bisnis ADRO telah menyiapkan rencana manajemen krisis dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap kinerja perusahaan.

Febriati menjelaskan, harga batubara adalah faktor yang tidak dapat dikontrol. Meski demikian, katanya, ADRO berupaya mempertahankan kinerja yang solid melalui model bisnis yang terintegrasi. Menurutnya, hal tersebut membantu ADRO untuk tidak tergantung dengan fluktuasi harga batubara.

"Anak-anak perusahaan ADRO di keempat pilar utama terlibat dalam setiap bagian rantai pasokan batubara, sehingga perusahaan dapat mengontrol biaya, meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko pihak ketiga," kata Febriati kepada Kontan.co.id, Selasa (7/4).

Febriati mengungkapkan, dampak dari pandemi Corona seperti lockdown di India misalnya, belum berdampak terhadap penundaan ekspor sehingga pengiriman batubara masih berjalan sesuai jadwal.

Baca Juga: Catatkan laba di 2019, simak rencana Bumi Resources Minerals (BRMS) tahun ini



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×