kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Heboh seruan boikot produk Prancis, Danone: Aqua dan SGM dikembangkan di Indonesia


Selasa, 03 November 2020 / 04:04 WIB
Heboh seruan boikot produk Prancis, Danone: Aqua dan SGM dikembangkan di Indonesia
ILUSTRASI. Beberapa hari terakhir, muncul seruan boikot produk asal Prancis di sejumlah negara, termasuk Indonesia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prancis kini tengah menjadi sorotan dunia. Beberapa hari terakhir, muncul seruan boikot produk asal Prancis di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi salah satu pihak yang mengimbau agar umat muslim Indonesia tidak membeli produk asal Perancis. Di Indonesia, terdapat berbagai macam produk yang berasal dari negara di bawah kepemimpinan Emmanuel Macron itu, salah satunya produk minuman kemasan Aqua keluaran Danone. Sebagaimana diketahui, Danone merupakan perusahaan produsen makanan multinasional yang bermarkas di Paris, Perancis.

Namun demikian, Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, mengatakan, beberapa produk yang dijual di Indonesia saat ini, seperti Aqua dan SGM, murni hasil pengembangan dalam negeri.

"Produk-produk kami seperti SGM dan Aqua, adalah produk-produk yang dikembangkan dan diproduksi di Indonesia oleh tenaga kerja Indonesia untuk konsumen Indonesia," kata Arif dalam keterangan tertulis, Senin (2/11/2020).

Baca Juga: Puji pembunuhan guru di Prancis, pria Maroko ditangkap polisi Barcelona

Lebih lanjut, Arif menyebutkan Aqua telah hadir di Indonesia sejak 1973. Bahkan, SGM telah muncul lebih lama dari itu, yakni pada 1965. "Perusahaan kami tidak memiliki afiliasi politik dan hal-hal diluar bisnis kami," ujarnya.

Arif pun menyambut baik langkah pemerintah yang tidak turut serta memboikot produk-produk Perancis, seperti negara lain. "Kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15.000 karyawan kami di seluruh Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: Jokowi kecam pernyataan Presiden Prancis yang dianggap melukai umat Islam



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×