Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta tiga maskapai yang menghentikan frekuensi penerbangan Jakarta-Palangkaraya untuk segera melaporkan hal tersebut.
Seperti diberitakan kantor berita ANTARA, ada tiga maskapai yang menghentikan penerbangan rute tersebut karena sepi penumpang selama musim lebaran 2010 ini. Ketiganya adalah Sriwijaya Air, Lion Air dan Garuda Indonesia.
"Sampai saat ini kami belum menerima laporan tertulis dari tiga maskapai itu terkait pengurangan frekuensi itu. Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25/2008 hal tersebut harus dilaporkan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay di ruang kerjanya, Jumat (20/8).
KM 25/2008 menurutnya memang tidak menyebutkan ketentuan kewajiban lapor tersebut harus dilakukan sebelum frekuensi dikurangi atau dihentikan.
Namun, Kasubdit Angkutan Udara Berjadwal Direktorat Angkutan Udara Hemi Pamuraharjo mengingatkan jika dalam waktu 21 hari maskapai yang bersangkutan tidak mengembalikan lagi frekuensi seperti sedia kala maka rute yang dipangkasnya itu bisa ditutup.
"Jangka waktu 21 hari bagi maskapai yang tidak lapor. Tetapi kalau yang sebelumnya lapor diberi waktu 30 hari untuk mengembalikan frekuensi sebelum ditutup," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Transportasi Udara Dishub Kalimantan Tengah Kasturi merinci bahwa Sriwijaya Air menghentikan penerbangan pada tanggal 18, 20, 21, 22, 24, 26, dan 28 Agustus 2010. Sementara Lion Air tidak melayani rute itu pada 10 September 2010.
"Garuda Air yang sebelumnya dua kali terbang, menghentikan salah satunya sejak 10 Agustus sampai dengan 5 September 2010. Tiga maskapai itu menghentikan rute Palangkaraya-Jakarta karena jumlah penumpang yang datang dan bepergian tidak seimbang. Sehingga daripada merugi lebih baik menghentikan sementara kegiatan operasionalnya," ucap Kasturi.
Sementara Corporate Communication Manager Sriwijaya Air Ruth Hanna Simatupang mengakui bahwa maskapainya untuk sementara menutup rute Jakarta-Palangkaraya.
"Kami sementara menutup itu untuk mengalihkan ke rute-rute di Jawa. Karena saat lebaran, penumpang rute itu pasti sepi. Tetapi kami jamin tidak akan melakukannya lebih dari 21 hari," terang Hanna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News