Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Turunnya raihan laba PT HERO Supermarket Tbk tidak hanya dipengaruhi oleh pembukaan gerai baru IKEA, namun juga meningkatkan biaya operasional perusahaan.
“Peningkatan biaya operasi terutama di beban listrik dan upah minimum regional (UMR) paling besar. Selain itu pembukaan IKEA,” kata Xavier Thiry, Direktur Keuangan PT Hero Supermarket Tbk, pada kesempatan public expose HERO di BEI, Rabu (12/11).
Berdasarkan laporan keuangan HERO per 30 September 2014, perusahaan yang berdiri sejak 1971 ini, hanya mencatatkan laba berjalan Rp 43,2 miliar. Padahal pada 30 September 2013 mencapai Rp 299 miliar.
Ketika dikaitkan dengan permasalahan BBM, Arief Istanto, Direktur HERO, Rabu (12/11) mengakui masalah ini tidak berdampak banyak pada perusahaan ritel ini. “Kan bergerak utamanya di makanan, paling kalaupun ada dampak 3 bulan ini cuma 1% sampai 2% saja,” katanya.
Namun, jika keadaan ini terus berlanjut untuk jangka panjang, HERO siap mengatrol harga jual produknya di tahun depan. Kenaikan harga jual ini akan setara dengan biaya tambahan yakni 1% - 2% saja. Ini dilakukan untuk menekan biaya dan menaikkan kembali laba berjalan yang anjlok di 9 bulan ini.
Begitupun, HERO tetap mencatat pertumbuhan pendapatan sekitar 13%. Dari 30 September 2013 lalu sebesar Rp 8,9 triliun menjadi Rp 10,1 triliun pada 30 September 2014 ini. “91% pendapatan kami berasal dari sektor supermarket dan hypermarket atau yang kami sebut food ritel sedangkan 9% sisanya sumbangan dari health ritel atau Guardian dan Starmart,” papar Stephane Deutsch, di BEI, Jakarta, Rabu (12/11).
Dengan raihan pendapatan ini, Arief menyampaikan bahwa semula target pendapatan 2014 itu Rp 12 triliun atau setara dengan Rp 1 triliun setiap bulannya, direvisi. “Kami optimis target pendapatan 2014 menjadi Rp 13 triliun,” katanya. Hal ini karena dalam 9 bulan 2014 pertama, HERO melebihi target rata-rata pendapatan perbulannya.
Jadi, meski tidak mencatat hasil yang cukup menggembirakan, HERO optimis perbaikan dan pertumbuhan itu akan semakin bagus di sisa dua bulan terakhir 2014 ini, apalagi dengan suntikan penjualan dari IKEA yang sudah beroperasi. Sehingga, di 2015 mendatang, Arief menyampaikan bahwa target pendapatan HERO dengan pertumbuhan minimal 13% dari tahun 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News