kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HERO usung gerai premium penangkal tren turun


Senin, 07 Agustus 2017 / 10:20 WIB
HERO usung gerai premium penangkal tren turun


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Hero Supermarket Tbk mencatatkan penurunan pendapatan bersih sebesar 3,86% pada semester I 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Catatan pendapatan tersebut sejalan dengan penyusutan pendapatan utama yakni bisnis makanan.

Kalau dihitung, pendapatan bisnis makanan menyusut 6,25% menjadi Rp 5,88 triliun. Nilai pendapatan segmen ini setara dengan kontribusi 84,97% terhadap total pendapatan bersih Hero Supermarket. (lihat tabel)

Meski pendapatan turun, laba periode berjalan Hero Supermarket pada semester I 2017 masih naik tiga kali lipat lebih. Keberhasilan manajemen Hero menekan biaya keuangan secara signifikan mampu mengerek labanya.

Menurut Stephane Deutsch, Direktur Utama PT Hero Supermarket Tbk, dalam laporannya kepada otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Juli 2017, pendapatan bisnis makanan turun karena pertumbuhan penjualan like-for-like yang negatif. Utamanya, berasal dari kinerja yang kurang baik dari bisnis supermarket Giant Ekspres.

Untunglah bisnis non makanan masih tumbuh. "Sebagian dari penurunan ini diimbangi kenaikan penjualan non makanan yang tumbuh 12% menjadi Rp 1,04 triliun," ujar Tony Mampuk, General Manager Corporate Affairs PT Hero Supermarket Supermarket Tbk kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Berkaca dari capaian semester I-2017, Hero Supermarket berniat memperbaiki kinerja. Perusahaan berkode saham HERO di BEI itu akan memacu penjualan di gerai kategori makanan dan non makanan.

Misalnya, Hero Supermarket akan merilis gerai premium Hero. Konsep tersebut lebih menawarkan kenyamanan dalam berbelanja. Mulai tahun ini, dua gerai Hero di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat sudah mulai mengusung konsep tersebut.

Hero Supermarket juga memasang strategi program harga murah setiap hari di retail Giant. Selain itu, peningkatan sistem distribusi dan ketersediaan produk juga menjadi perhatian mereka.

Lain halnya dengan strategi yang diterapkan di Guardian dan Ikea. "Untuk Guardian fokus pada digital marketing, Guardian juga telah membuka toko untuk pertama kalinya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali," terang Tony.

Hingga 30 Juni 2017, Hero Supermarket mengoperasikan 447 unit gerai. Perinciannya, 56 unit Giant Ekstra, 141 unit supermarket Giant Ekspres dan Hero, 249 unit Guardian, serta satu unit Ikea.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×