kontan.co.id
banner langganan top
Rabu, 7 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.544   -89,00   -0,54%
  • IDX 6.949   50,77   0,74%
  • KOMPAS100 1.008   6,76   0,68%
  • LQ45 779   4,55   0,59%
  • ISSI 222   1,81   0,82%
  • IDX30 403   1,48   0,37%
  • IDXHIDIV20 475   0,48   0,10%
  • IDX80 114   0,72   0,64%
  • IDXV30 116   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   -0,28   -0,21%
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.544   -89,00   -0,54%
  • IDX 6.949   50,77   0,74%
  • KOMPAS100 1.008   6,76   0,68%
  • LQ45 779   4,55   0,59%
  • ISSI 222   1,81   0,82%
  • IDX30 403   1,48   0,37%
  • IDXHIDIV20 475   0,48   0,10%
  • IDX80 114   0,72   0,64%
  • IDXV30 116   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   -0,28   -0,21%
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.544   -89,00   -0,54%
  • IDX 6.949   50,77   0,74%
  • KOMPAS100 1.008   6,76   0,68%
  • LQ45 779   4,55   0,59%
  • ISSI 222   1,81   0,82%
  • IDX30 403   1,48   0,37%
  • IDXHIDIV20 475   0,48   0,10%
  • IDX80 114   0,72   0,64%
  • IDXV30 116   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   -0,28   -0,21%

Hilirisasi Baterai EV Nikel Masih Terkendala Faktor Ini


Selasa, 29 April 2025 / 10:10 WIB
Hilirisasi Baterai EV Nikel Masih Terkendala Faktor Ini
ILUSTRASI. Hilirisasi nikel dalam bentuk baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) masih memerlukan ekosistem yang kuat untuk berkembang.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hilirisasi nikel dalam bentuk baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) masih memerlukan ekosistem yang kuat untuk berkembang.

Keputusan konsorsium LG Energy Solution Ltd (LGES) yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, dan LG International untuk tidak melanjutkan proyek baterai EV terintegrasi dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) melalui proyek Titan dipengaruhi salah satunya oleh kepastian ekosistem baterai EV berbasis nikel, Nickel Manganese Cobalt (NMC) di pasar global.

Sebelumnya, VP Commercial and Marketing Indonesia Battery Corporation (IBC), Bayu Hermawan menyebut alasan utama mundurnya konsorsium LG adalah karena adanya perubahan terkait permintaan baterai EV di level global.

"Key challenge juga dari mereka (LG), karena market mereka itu kan memang NMC, pasti market-nya ke Eropa, Amerika, dan sejenisnya gitu ya," kata Bayu saat ditemui di Jakarta, Kamis (24/04).

Baca Juga: Antam Siap Memasok Nikel di Proyek Titan

Untuk diketahui, ekosistem baterai yang akan dibangun oleh IBC dan konsorsium LG adalah baterai EV berbasis nikel atau Nickel Manganese Cobalt (NMC).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia saat industri EV, EV Battery dan Nikel sedang mengalami kedinamisan.

Di mana permintaan nikel dunia masih didominasi oleh industry baja nirkarat kurang lebih sebanyak 65% dari total permintaan nikel dunia. Sementara, dari EV Battery hanya sekitar 13-15%.

"Pelaku industry nikel Indonesia dan asosiasi terkait saat ini rasanya sedang mempelajari kondisi dan situasi pasar nikel dunia," ungkah Hendra saat dihubungi, Senin (28/04).

Untuk diketahui, smelter nikel yang dapat mengolah bijih nikel menjadi bahan baku penting untuk baterai EV adalah smelter dengan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL).

Baca Juga: LG Batal Investasi di Baterai EV, Emiten Nikel Bisa Terdampak

Meski begitu, Hendra bilang sampai saat ini IMA belum mendapatkan laporan terkait berhentinya konstruksi dari beberapa smelter HPAL di Indonesia.

"Sampai saat ini dan sepanjang yang kami ketahui, beberapa proyek HPAL sedang dalam proses konstruksi, kami belum mendengar apakah ada investasi HPAL di Indonesia yang ditunda atau dibatalkan," tambah Hendra.

Dari sisi hulu pertambangan nikel, Dewan Penasihat Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Djoko Widajatno penurunan permintaan baterai berbasis nikel akan mempengaruhi penurunan permintaan nikel kelas 1.

"Ini yang high grade nickel ya. Dampak lebih jauhnya akan ada penundaan atau evaluasi investasi Smelter HPAL teknologi baru, yang lebih efisien, serta perhitungan detail soal risiko ekonomi pada proyek hilirisasi baru," jelas Djoko.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Bakal Perkuat Lini Bisnis Pertambangan dan Pengolahan Nikel

Di Indonesia, beberapa proyek HPAL sudah berjalan, salah satunya adalah proyek joint venture PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam dengan perusahaan asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).

Smelter HPAL ini masuk dalam konsorsium proyek Dragon, sebagai salah satu proyek baterai EV terintegrasi di bawah naungan IBC.

Ada pula smelter HPAL milik PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), dengan perusahaan China, Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd (Huayou) di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah dan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2025.

Lalu smelter HPAL milik PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang juga bekerjasama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co. dan Ford Motor Company, sebagai pengguna akhir baterai, untuk membangun smelter High-Pressure Acid Leach (HPAL) di Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×