kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,00   0,81%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,76   1,36%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,24   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,54   1,04%
  • IDX80 127   1,40   1,11%
  • IDXV30 134   0,16   0,12%
  • IDXQ30 149   1,66   1,12%

Hilirisasi Batubara, Anak Usaha Bumi Resources (BUMI) Mulai Konstruksi Proyek di 2024


Sabtu, 11 Februari 2023 / 06:45 WIB
Hilirisasi Batubara, Anak Usaha Bumi Resources (BUMI) Mulai Konstruksi Proyek di 2024


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melirik peluang hilirisasi batubara lewat anak-anak usahanya. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, anak usaha BUMI yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) kemungkinan memulai konstruksi proyek hilirisasi batubara di tahun 2024, bukan di tahun 2023 seperti diberitakan Kontan.co.id sebelumnya.

“Sementara itu, proyek hilirisasi batubara  PT Arutmin Indonesia masih didiskusikan, belum ada keputusan sejauh ini,” tutur Dileep kepada Kontan.co.id, Rabu (8/2).

Sebelumnya, Kontan.co.id memperoleh informasi data perkembangan hilirisasi batubara di Indonesia dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pekan lalu. Isinya berupa rincian sejumlah proyek-proyek hilirisasi batubara di Indonesia, termasuk di antaranya proyek hilirisasi KPC dan Arutmin.

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Targetkan Bangun Konstruksi Proyek Hilirisasi Batubara di 2023

Data tersebut menunjukkan, KPC disebut bakal menggarap proyek fasilitas pengolahan batubara menjadi metanol di Bengalon, Kalimantan Timur. Di proyek tersebut, BUMI bakal berkolaborasi dengan Ithaca Group dan Air Product.

Fasilitas gasifikasi yang akan dibangun direncanakan mampu mengolah 6,5 juta ton batubara menjadi 1,8 juta metanol per tahun.

Sementara itu, Arutmin disebut bakal menggarap proyek gasifikasi batubara menjadi metanol di  Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Proyek tersebut diproyeksi mampu menghasilkan 2,8 juta ton methanol per tahun dengan mengolah input batubara  kualitas GAR 3.700 kcal per kg sebanyak 6 juta ton per tahun.

Namun, Dileep menegaskan bahwa detail informasi proyek tersebut masih berupa rencana dan masih dalam tahap diskusi.

“Kedua proyek yang disebutkan sedang didiskusikan, berbagai opsi masih diseleksi,” ujarnya mengklarifikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×