Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, terdapat 7 pembangunan fasilitas pengolahan mineral atau smelter bauksit dengan progres di atas 50% tapi tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Tujuh smelter yang sempat dipertanyakan progresnya adalah PT Quality Sukses Sejahtera, PT Dinamika Sejahtera Mandiri, PT Parenggean Makmur Sejahtera, PT Persada Pratama Cemerlang, PT Sumber Bumi Marau, PT Kalbar Bumi Perkasa, PT Laman Mining.
Adapun saat ini, ada empat smelter yang telah beroperasi di Indonesia, yakni PT Indonesia Chemical Alumina, PT Bintan Alumina Indonesia, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery, dan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (Ekspansi).
Baca Juga: MIND ID Pastikan Industri Alumunium Terintegrasi Dibangun di Mempawah
APB3I menyoroti pendanaan eksternal untuk membiayai proyek smelter bauksit sulit didapat. Alasannya karena pihak perbankan ataupun lembaga pembiayaan kerap menilai bahwa proyek-proyek smelter bauksit kurang feasible.
Berdasarkan catatan APB3I, produksi tahunan bauksit Indonesia bisa mencapai hingga 30 juta ton per tahun. Hanya saja, kapasitas input di dalam negeri untuk mengolah/memurnikan bauksit masih terbatas.
Selanjutnya: NPL Meningkat, Bank Digital Perkuat Strategi Risiko Kredit
Menarik Dibaca: 5 Jenis Bentuk Dahi Ini Bisa Menunjukkan Karakter Kepribadian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News