kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hingga 2019, pemerintah hanya sanggup bangun 500.000 jaringan gas rumah tangga


Jumat, 23 Maret 2018 / 19:43 WIB
Hingga 2019, pemerintah hanya sanggup bangun 500.000 jaringan gas rumah tangga
ILUSTRASI. Jaringan gas rumah tangga PGN


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sempat mematok target yang agresif dalam pembangunan jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan bisa membangun jargas sebanyak 1,9 juta sambungan rumah tangga (SR).

Namun sayangnya target tersebut terlalu muluk bagi pemerintah. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM sekaligus Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial mengatakan pemerintah hanya sanggup membangun jaringan gas sebanyak 500.000 SR hingga 2019.

"Sekarang ini 350.000 SR. Pada 2019 nanti kami rencanakan 200.000 SR jadi dapat 500.000 SR. Itu sudah cukup menginisiasi kesadaran masyarakat biar berubah dari LPG ke jargas," jelas Ego selepas acara penandatanganan nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dengan 16 pemerintah kabupaten/kota tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga Tahun Anggaran 2018 pada Jumat (23/3).

Ego beralasan pemerintah pusat masih kesulitan untuk membangun jaringan gas di daerah lantaran kerap terkendala perizinan dari pemerintah daerah.

"Roadmap ideal kami ingin bangun 1,9 juta sampai 2019. Sebenarnya kami bangun 2009 sampai sekarang itu tidak mudah, perizinannnya, BPN, jalan raya, tanah, izin daerah. Walaupun tujuannya baik, kan inginnya masyarakat dapat izin bersih dan murah," ujar Ego.

Makanya Ego berharap ke depan penerintah daerah bisa membantu Kementerian ESDM untuk mempermudah perizinan. Sehingga semakin banyak jargas yang bisa dibangun.

"Ini kami ajak para bupati biar dipermudah kalau ada hambatan jangan kami sendiri yang atasi. Jadi kami berkumpul dan mereka, bupati, walikota, berkomitmen harus memudahkan daripada ke pemerintah pusat minta kuota dan kelangkaan LPG, mending kami kembangkan jargas," kata Ego.

Untuk tahun ini pemerintah menargetkan pembangunan jargas sebanyak 78.513 SR. Investasi untuk pembangunan jargas tahun ini mencapai Rp 886 miliar yang berasal dari APBN 2018.

Sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2017, jumlah sambungan jargas yang telah dibangun pemerintah telah mencapai sebesar 228.515 Sambungan Rumah (SR) di 15 provinsi meliputi 32 kabupaten/kota. Dengan penambahan 78.513 SR, maka di akhir tahun akan ada sekitar 300.000 SR.

Selain membangun jargas, Kementerian ESDM juga akan membangun Pipa Transmisi Jargas sepanjang 1,634 km di 6 lokasi yaitu Kabupaten Deli Serdang sepanjang 460 m, Kota Pasuruan sepanjang 204 m, Kota Medan sepanjang 375 m, Kota Palembang sepanjang 50 m, Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang 20 m dan Kabupaten Probolinggo sepanjang 525 m.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×