Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
Tak hanya sistem MLFF, teknologi ITRS Intelligent Toll Road System juga akan terkoneksi dengan pengelolaan kendaraan berat menggunakan teknologi WIM atau Weigh in Motion yang mampu menimbang dan mengukur dimensi kendaraan berat secara otomatis.
Teknologi WIM akan menjadi instrumen penegakan hukum untuk meniadakan kendaraan dengan berat dan dimensi lebih (ODOL: over dimension – over load) mulai 1 Januari 2023.
Kemudian, kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), khususnya Fakultas Teknik UGM dalam bidang pemantauan permukaan Jalan Tol telah diinisiasi dengan dilanjutkannya MOU antara rektor UGM dan kepala BPJT.
Baca Juga: DANA bersiap menerapkan sistem pembayaran berbasis MLFF
BPJT berharap, pada tahun 2021 ini, telah dapat dilaksanakan survailans permukaan jalan tol untuk pemenuhan standar pelayanan minimum (SPM) khususnya mengenali lubang (potholes) dan retak (crack) karena badan usaha jalan tol wajib menghilangkan lubang dan retak permukaan jalan dalam waktu maksimum 2 x 24 jam.
Sistem yang menggunakan smart-high speed camera ini akan diolah dengan super computer milik FT UGM, dan akan terintegrasi dalam Intelligent Toll Road System (ITRS).
Pada tahun 2021, sebanyak 17 ruas jalan tol atau sepanjang 410 km ditargetkan selesai konstruksinya dan dapat segera dioperasikan. Jalur ini terbagi menjadi Jalan Tol Non Trans sepanjang 115,8 km, Jalan Tol Jabodetabek sepanjang 101,6 km dan Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 192,4 km.
Selanjutnya: OVO mendukung sistem pembayaran jalan tol berbasis MLFF
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News