kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga kuartal III, Satria Mega Kencana (SOTS) akui ada sedikit penurunan okupansi


Senin, 30 September 2019 / 20:45 WIB
Hingga kuartal III, Satria Mega Kencana (SOTS) akui ada sedikit penurunan okupansi
ILUSTRASI. Direksi PT Satria Mega Kencana Tbk


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Satria Mega Kencana Tbk akui ada sedikit penurunan untuk bisnis hotelnya.

Stevano Adranacus, Direktur Satria Mega Kencana menyebutkan secara 'year on year' pada kuartal III ini pihaknya alami sedikit penurunan untuk tingkat okupansi bisnis hotelnya. "Karena adanya Pemilu dan insiden nasional," ujarnya kepada  kontan.co.id , Kamis (26/9).

Disebutkan secara rata-rata hotelnya mencatatkan okupansi 60%. Sedangkan, untuk di Jakarta tingkat okupansinya 75%. Dari sisi kontribusi, sejauh ini pihaknya masih melihat kontribusi masih seimbang antara permintaan kamar dan food & beverages (FnB).

Baca Juga: Hotel baru milik Satria Mega Kencana diproyeksi baru dapat beroperasi tahun 2021

Asal tahu saja, saat ini emiten dengan kode saham SOTS di Bursa Efek Indonesia ini memiliki 4 hotel yang beroperasi. Keempatnya yakni Sotis Hotel Falatehan, Sotis Residence Penjernihan, Sotis Villa Canggu, dan Sotis Hotel Kupang.

Walaupun begitu, Stevano optimis dapat mengejar ketertinggalan di kuartal IV nanti. "Karena terjadi beberapa restructuring dari manajemen hotel operator kami yang meningkatkan efisiensi hotel-hotel kami," jelasnya.

Dari sana, pihaknya menilai masih 'inline' dengan target tahun ini. Adapun pihaknya membidik pertumbuhan pendapatan 20% dibandingkan realisasi tahun lalu.

Baca Juga: Satria Mega Kencana (SOTS) akan bangun hotel bintang empat di Labuan Bajo

Menilik laporan keuangan, hingga semester I SOTS mencatatkan pertumbuhan pendapatan 36,46% menjadi Rp 9,47 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 6,94 miliar. Sayangnya, pertumbuhan tersebut tak diikuti bottom line perseroan.

Tercatat sepanjang semester I rugi bersih perseroan naik menjadi Rp 12,28 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×