kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Hippindo Optimistis Bersaing dengan E-Commerce, Ini Alasannya


Senin, 24 Juli 2023 / 20:32 WIB
Hippindo Optimistis Bersaing dengan E-Commerce, Ini Alasannya


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, para pengusaha ritel tetap optimistis meskipun harus bersaing dengan e-commerce.

Budihardjo juga tak menampik, setelah mengalami pandemi Covid-19, banyak perubahan perilaku belanja yang terjadi pada masyarakat termasuk lebih condongnya masyarakat melakukan pembelian secara online karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Meski begitu, Budihardjo mengatakan berbelanja secara offline menawarkan pengalaman atau eksperience yang tidak bisa dirasakan ketika berbelanja online.

“Contohnya konsumen bisa kumpul, makan, meeting sambil belanja, nonton bioskop karena ini kan sulit didapatkan kalau online,” kata Budihardjo saat dihubungi Kontan, Senin (24/07).

Baca Juga: e-Commerce Jadi Jalan Pintas UMKM Perluas Akses Pasar

Ia menambahkan, meskipun belanja online banyak menawarkan harga yang lebih miring atau fasilitas gratis ongkir. Banyak bisnis yang menjadi cakupan retail tak akan maksimal pengalamannya jika konsumen melakukan pembelanjaan online.

“Ya online bisa aja lebih murah, ada gratis ongkir atau bakar uang dalam tanda kutip. Tapi kalau bisnis Food and Beverage (FnB) kan tidak bisa online, eksperience makan-nya pasti beda. Jadi lebih baik mereka datang ke mall,” jelasnya.

Di samping itu, Budihardjo mengatakan bisnis ritel juga memiliki program-program yang bertujuan untuk meningkatkan traffic seperti di e-commerce. “Kalau di e-commerce kan namanya Harbolnas, kalo kita namanya Hari Belanja Diskon (HBD),” katanya.

Ia tak memungkiri, bahwa saat ini rata-rata pebisnis ritel juga telah merambah jalur online. Misalnya dengan mengembangkan aplikasi dan website sendiri maupun memiliki toko di dalam e-commerce.

“Online juga harus hidup, karena 15 persen sales ritel itu berasal dari online. Jadi artinya kami juga dapat pemasukan dari online dan memiliki peluang juga mengembangkan jalur online ini ya,” ungkapnya.

Baca Juga: Ini Alasan Masyarakat Lebih Tertarik Belanja di Social Commerce

Sebagai informasi, Hari Belanja Diskon Indonesia (HBD-I) ini ditujukan untuk memperkenalkan merek lokal dan Usaha Kecil Menengah (UKM) kepada masyarakat, khususnya wisatawan mancanegara.

Dan pada tahun 2023, Bazaar yang diklaim menjadi bazaar belanja dan ritel terbesar Indonesia itu akan dilaksanakan pada 14-15 Agustus mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×