kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.464   36,00   0,23%
  • IDX 7.742   6,84   0,09%
  • KOMPAS100 1.203   0,89   0,07%
  • LQ45 960   1,22   0,13%
  • ISSI 233   -0,20   -0,09%
  • IDX30 493   0,93   0,19%
  • IDXHIDIV20 592   1,55   0,26%
  • IDX80 137   0,16   0,11%
  • IDXV30 143   0,06   0,05%
  • IDXQ30 164   0,24   0,15%

Ini Alasan Masyarakat Lebih Tertarik Belanja di Social Commerce


Senin, 24 Juli 2023 / 15:49 WIB
Ini Alasan Masyarakat Lebih Tertarik Belanja di Social Commerce
ILUSTRASI. Ekonom Sebut Masyarakat Lebih Tertarik Belanja di Social Commerce karena Lebih Murah. KONTAN/Muradi/2016/12/22


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Digital Economy Researcher INDEF Nailul Huda mengungkapkan salah satu hal yang membuat masyarakat lebih tertarik berbelanja di social commerce khususnya di TikTok Shop adalah karena biaya lebih murah.

Apalagi menurut dia saat ini, TikTok masih terus bakar uang untuk memberikan berbagai diskon, bahkan memberikan voucher belanja senilai Rp 50.000 untuk pembelanjaan pertama.

"Saya pribadi menilai TikTok Shop masih bakar uang, jor-joran untuk memberikan komisi, memberikan diskon bahkan untuk yang baru bergabung ke TikTok Shop diberikan uang sekitar Rp 50.000 pembelanjaan pertama. Ke depan ada diskon ongkir dan promo lainnya," ujarnya dalam Diskusi Publik Project S TikTok, yang disiarkan virtual, Senin (24/7/2023).

Baca Juga: Project S Tiktok Dianggap Ancaman, Kominfo Akan Bentuk Satgas Lindungi UMKM

"Ini juga yang menurut saya adalah akhirnya membuat masyarakat bermigrasi dari e-commerce karena biaya lebih murah," sambung dia.

Selain itu salah faktor lainnya yang membuat masyarakat berahli adalah social commerce memberikan pengalaman baru dalam berbelanja karena penggunanya bisa bermain medsos sambil berbelanja.

Kemudian social commerce juga memberikan kemudahan dalam berbelanja khususnya dalam hal pengiriman barang dan pembayaran.

Nailul menambahkan, berdasarkan data yang diterimanya, penjualan melalui social commerce secara global akan meningkat pesat hingga tahun 2026 dengan peningkatan 3 kali lipat dibandingkan tahun 2022.

Baca Juga: Sikapi S-Commerce, Menkominfo: Lindungi Konsumen dan Kreativitas

Survei poluix juga mencatat bahwa TikTok Shop merupakan apliaksi social media terpopuler yang juga menyediakan fitur jual beli.

"Di asia sendiri social commerce itu Gross Merchandise Value (GMV) bisa meningakt hingga 125 miliar dollar AS hingga 2027, sementara di tahun 2022 hanya 34 miliar dollar AS," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ekonom: Masyarakat Lebih Tertarik Belanja di Social Commerce karena Lebih Murah"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×