kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hippindo sambut baik pemberlakuan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan


Selasa, 26 Mei 2020 / 20:20 WIB
Hippindo sambut baik pemberlakuan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan
ILUSTRASI. Pusat perbelanjaan


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan new normal menjadi angin segar bagi Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan, keadaan pandemi Covid-19 telah mengubah aktifitas dan perilaku masyarakat, sehingga pebisnis usaha ritel juga perlu meyakinkan konsumen jika standar keamanan telah dijalankan secara maksimal.

"Saat ini kami pun sedang mempersiapkan protokol dan SOP untuk pengunjung yang ke restoran nanti. Ini kami aplikasikan dari apa yang ditentukan oleh Kemenkes dan kementerian terkait lainnya," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (26/5).

Baca Juga: Pengamat: Tanpa tes terstandar dan bukti ilmiah, penerapan new normal masih berisiko

Budihardjo menambahkan, salah satu aturan yang dijalankan nantinya adalah lebih tegas memberi batasan antar pengunjung, sehingga kapasitas pengunjung di tiap toko sekitar 50%.

Pihaknya juga percaya, angka penyebaran Covid-19 bisa ditekan walau operasional usaha ritel berjalan normal, dengan pemberlakuan kewajiban mencuci tangan serta adanya sekat antar satu sama lain, dan lain-lain.

"Penurunan target tahun lalu dibandingkan tahun ini sudah ada 20% jelang Lebaran. Ini juga tidak biasanya, karena sebetulnya trennya selalu menanjak saat Lebaran. Untuk tahun ini, faktornya banyak, bisa imbas dari orang-orang yang membatasi bepergian, berbelanja daring, hingga faktor ekonomi," lanjut dia.

Lebih lanjut Budihardjo menyebut, pemerintah juga perlu memberi stimulus kepada masyarakat untuk menggerakkan kembali perputaran barang dan uang di sektor konsumsi.

Baca Juga: Hadapi new normal, Metropolitan Kentjana (MKPI) gencarkan pemasaran

Lagi pula, penularan Covid-19 tidak selalu terjadi di pusat perbelanjaan. Bila sebuah tempat perbelanjaan memberlakukan protokoler penanganan virus corona dengan tegas dan tepat, maka penularan bisa dicegah. 

"Ini juga menjadi tugas pemerintah untuk memetakan penambahan dan sumber penularan Covid-19. Data tersebut harus dievaluasi dan dicari solusinya. Kami sendiri belum dapat masukan, tetapi sejauh ini kami sudah disiplin menerapkan pengecekan suhu, pengaturan jarak, pemakaian masker, dan lain lain," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×