kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

HK Metals Utama (HKMU) fokus kembangkan bisnis dalam empat pilar ini


Senin, 17 Juni 2019 / 21:45 WIB
HK Metals Utama (HKMU) fokus kembangkan bisnis dalam empat pilar ini


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HK Metals Utama Tbk fokus kembangkan bisnis dalam empat pilar. Keempat pilar tersebut adalah ekspor, industri, proyek, dan ritel.

Yudhi Sudarmanto, Direktur pemasaran HK Metals Utama menjabarkan bahwa dari ekspor pihaknya berupaya terus mengembangkan pasar ekspor baru. Kemudian dari segi industri pihaknya membidik industri kereta api dan solar panel.

Selain itu, untuk proyek pihaknya juga akan membidik proyek properti baik rumah tapak maupun apartemen dan pilar terakhir dari sisi ritel dengan pengembangan agen pemasaran.

Yudhi menyebutkan untuk ekspor saat ini pihaknya telah mengirimkan produknya ke Belanda dan Amerika. Sedangkan hingga akhir tahun nanti pihaknya membidik pasar Australia dan Canada.

Untuk ekspor ke Australia disebutkan pihaknya telah berdiskusi dengan beberapa sektor industri yakni perkapalan dan industri. Untuk progresnya sendiri saat ini masih dalam tahap mengurus sertifikasi DNV GL yang menjadi syarat utama ekspor ke Australia. 

Adapun alokasi aluminium untuk ekspor dari total produksinya sebanyak 280 metrik ton (MT) "Kami harapkan kuartal IV sudah bisa ekspor," ujarnya, Senin (17/6).

Kemudian, untuk sektor properti Yudhi bilang pihaknya melihat potensi sektor tersebut sangat signifikan terlebih dengan pembangunan rumah murah yang dilakukan pemerintah. Sedangkan dari sisi developer swasta pihaknya juga tak ragu walaupun trennya sedang melambat.

Menurutnya hal tersebut lantaran pihaknya tidak langsung berhubungan dengan developer melainkan agen ritel. Wajar saja, alokasi aluminium untuk sektor properti terbilang paling kecil yakni 30 MT.

Kemudian dari sektor proyek, Imelda Feryani, Corporate Secretary HK Metals Utama bilang sejauh ini memang belum ada nilai proyek. "Hanya saja kami sudah berdiskusi dengan dengan beberapa perusahaan dan BUMN tapi kami masih belum bisa disclosed," lanjutnya.

Kemudian untuk sektor ritel, emiten dengan kode saham HKMU ini mengalokasikan 640 MT. Yudhi kembali menjelaskan alokasi tersebut lantaran sesuai dengan pengalaman perusahaan selama 20 tahun dan bergerak di sektor ritel.

Secara total, tiap bulannya untuk memenuhi alokasi aluminium dari tiap sektor perusahaan akan memproduksi 1.000 MT. Dengan begitu, tiap tahunnya HKMU bakal memproduksi 12.000 MT.

Sepanjang tahun lalu, pihaknya memproduksi 6.200 MT aluminium. Sejauh ini, progres penambahan kapasitas produksi telah dilakukan dengan membeli 3 mesin baru yang akan kembali ditambahkan 1 mesin kembali untuk mencapai target produksi.

Walaupun sudah mendatangkan 3 mesin baru, Imelda kembali memaparkan hasilnya belum terefleksi pada laporan keuangan pada kuartal I kemarin. "Masih belum, karena mesin pertama beroperasi Febuari, kemudian akhir Maret m, dan ketiga Juni ini," jelasnya.

Walaupun begitu, sepanjang Q1/2019 kemarin tercatat pendapatan HKMU meningkat 54,79% menjadi Rp 356,59 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 230,36 miliar. 

Sedangkan laba bersih tercatat tumbuh 72,17% menjadi Rp 34,83 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,23 miliar. Hingga akhir tahun ini sendiri pihaknya membidik pendapatan sebesar Rp 1,64 triliun dan laba bersih Rp 143 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×