kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.542   -13,00   -0,08%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Homestay di Borobudur Panen Wisatawan Berkat Suadesa Festival 2025


Minggu, 11 Mei 2025 / 15:14 WIB
Homestay di Borobudur Panen Wisatawan Berkat Suadesa Festival 2025
ILUSTRASI. PGN mendorong transisi energi bersih dan kemandirian desa lewat penyelenggaraan Suadesa Festival 2025. Suadesa Festival 2025 yang digelar Perusahaan Gas Negara (PGN) di Gasblock PGN Karangrejo, Magelang, membawa berkah bagi pelaku usaha lokal


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - MAGELANG. Suadesa Festival 2025 yang digelar PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) pada 10-11 Mei 2025 di Gasblock PGN Karangrejo, Borobudur, Magelang, membawa berkah bagi pelaku usaha lokal, termasuk pemilik homestay di sekitar kawasan Borobudur. Acara yang menjadi bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB) ini tak hanya mengenalkan energi bersih, tetapi juga menggairahkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif desa.

Sri Irniati, pemilik Homestay Jogan Gumelar di Desa Karangrejo, mengaku tingkat keterisian kamar langsung meningkat selama festival berlangsung. Menurutnya, aktivitas semacam ini sangat dibutuhkan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, mengingat lokasi homestay-nya yang berada di dalam desa dan jauh dari jalan utama.

“Dengan adanya Suadesa Festival, homestay saya selalu penuh. Padahal kami hanya mengandalkan keramahan dan pelayanan sederhana,” tutur Irniati dalam keterangan resmi, Minggu (11/5).

Baca Juga: Jalur Wisata Puncak Padat, One Way Arah Jakarta Diberlakukan

Ia menjelaskan, dirinya selalu menyambut tamu secara langsung, membagikan hasil panen seperti pisang goreng atau buah musiman seperti durian dan nangka, agar tamu merasa seperti di rumah sendiri. Strategi pelayanan ala kampung ini ternyata cukup ampuh, karena mayoritas tamunya datang berdasarkan rekomendasi mulut ke mulut.

“Sejak awal saya memang tidak pernah pasang iklan. Tamu yang datang itu ya dari rekomendasi. Dan banyak yang kembali lagi,” ujarnya.

Homestay milik Neni memiliki 13 kamar dan beberapa pendopo joglo di lahan seluas 2.000 meter persegi. Ia mematok harga Rp 250.000 per malam, lengkap dengan AC dan ekstra bed, tanpa menaikkan tarif meski saat musim liburan atau Lebaran. Untuk kebutuhan memasak, Neni memanfaatkan jaringan gas bumi (jargas) PGN, dengan biaya sekitar Rp 360.000 per bulan.

“Saya termasuk pelanggan yang paling besar pemakaian gasnya. Tapi tetap jauh lebih hemat dibanding pakai gas tabung,” katanya.

Pemilik homestay lain, Eni Sutrisnowati, juga merasakan manfaat serupa. Meski kamar-kamarnya tidak ber-AC, seluruh unitnya yang berjumlah enam kamar tetap laris selama festival. Eni juga menggunakan jargas PGN untuk memasak dan hanya menghabiskan sekitar Rp 40.000 per bulan.

“Semoga festival ini bisa rutin digelar setiap tahun. Dampaknya luar biasa bagi warga, terutama pemilik usaha seperti homestay dan kuliner,” ujarnya.

Suadesa Festival 2025 merupakan bagian dari program CSR PGN yang bertujuan menggerakkan ekonomi desa dengan mendorong pemanfaatan energi bersih, pengembangan UMKM, dan promosi potensi lokal. Desa Karangrejo sendiri merupakan salah satu desa binaan PGN yang telah mengadopsi energi terbarukan dan membangun ekosistem energi hibrida berbasis gas bumi dan solar panel.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Hari Ini, Minggu (11/5) Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif

Selanjutnya: Permintaan Lesu, Ekspor Batubara Indonesia Susut 20 Juta Ton

Menarik Dibaca: Oppo A60 Harga Terbaru Mei 2025 Cuma Segini? Ini Rinciannya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×